Mau Solo Hiking? Pertimbangkan Hal Ini

Ilustrasi pendaki gunung (Mounture.com/DenChito)

Mounture.com — Bagi sebagian orang, melakukan kegiatan pendakian ke gunung seorang diri atau dikenal dengan sebutan solo hiking merupakan salah satu aktivitas yang mengasyikkan.

Kendati beberapa gunung di Indonesia tidak memperbolehkan melakukan pendakian solo, namun terkadang orang-orang penghobi solo hiking ini menyiasatinya dengan ikut bergabung dengan tim pendakian lainnya agar bisa melakukan kegiatan di alam bebas itu.

Meski melakukan pendakian solo terbilang lebih fleksibel dibandingkan dengan pendakian kelompok, namun tetap saja kegiatan tersebut mempunyai risiko tersendiri.

BACA JUGA: Catatan Perjalanan: Pendakian Solo dan Tektok Gunung Lawu via Singolangu

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa keuntungan, persiapan hingga konsekuensi dari melakukan kegiatan solo hiking yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani aktivitas tersebut.

Keuntungan:

1. Bebas

Melakukan pendakian solo terbilang lebih bebas, baik dari segi waktu, tujuan, jalur pendakian, lokasi camp dan lainnya tanpa ada campur tangan orang lain.

2. Santai

Solo hiking juga akan lebih santai, di mana Anda bisa leluasa dalam menentukan ritme jalan, waktu istirahat, hingga kapan turun gunungnya.

3. Sepi dan tenang

Bisa membatasi komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Sebab, solo hiking dilakukan dengan tujuan mencari ketenangan dalam hal bertualang.

BACA JUGA: Mau Solo Camping? Ini Tipsnya

Konsekuensi:

1. Persiapan dilakukan sendiri

Segala macam persiapan pendakian perlu disiapkan oleh diri sendiri, mulai dari riset lokasi, perlengkapan, logistik hingga mengatur jadwal bepergian.

2. Risiko tanggung jawab sendiri

Semua risiko yang timbul akan ditanggung sendiri. Seperti pengeluaran jadi lebih besar, ataupun jika ada kejadian yang tidak diinginkan maka Anda pun bersiap menanggung risikonya.

3. Kesepian

Saat melakukan pendakian, terkadang Anda akan merasa kesepian karena tidak ada teman untuk berkomunikasi.

Persiapan:

1. Fisik dan mental

Pastikan untuk memahami batasan dari fisik dan mental, serta siapkan pula antisipasinya agar bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Riset

Sebelum benar-benar melakukan solo hiking, ada baiknya melakukan riset terlebih dahulu mengenai jalur pendakian yang akan dilintasi ataupun kondisi cuaca di sekitar.

3. Selektif

Pastikan untuk memilih barang-barang yang diperlukan, sebab Anda akan melakukan pendakian seorang diri jadi tidak ada berbagi beban dengan tim pendakian. Selalu pastikan efektif dan efisien dalam membawa peralatan dan logistik.

Adapun kegiatan solo hiking ini merupakan aktivitas yang cukup berisiko tinggi. Jadi apapun yang terjadi semua kegiatan itu menjadi pilihan dan tanggung jawab dari individu masing-masing. Selain itu, pendaki pemula tidak disarankan melakukan kegiatan tersebut, di mana ada baiknya melakukan pendakian secara berkelompok masih lebih baik. (MC/LS)