(Mounture.com) — Melakukan aktivitas mendaki gunung ketika musim kemarau, terbilang cukup bersahabat. Pasalnya, pendakian akan terhindar dari kemungkinan cuaca buruk, seperti hujan, kabut atau badai yang menerjang saat pendakian.
Lain hal jika mendaki di musim kemarau, biasanya cuaca juga lebih sering cerah sehingga pemandangan indah bisa dinikmati dari puncak gunung. Kendati demikian, melakukan pendakian di musim kemarau juga memiliki potensi yang cukup rentan ancaman yang datang ke pendaki.
Berikut ini beberapa potensi kemungkinan yang terjadi ketika melakukan pendakian di musim kemarau yang harus dipersiapkan segalanya mulai dari peralatan, logistik hingga fisik dan mental.
1. Udara lebih dingin
Ketika memasuki musim kemarau, biasanya udara di pegunungan akan menjadi lebih dingin jika dibandingkan dengan musim penghujan. Oleh karena itu, peralatan yang memadai pun harus disiapkan agar terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
2. Rawan kebakaran
Belakangan ini banyak tersiar beberapa kejadian kebakaran hutan yang terjadi di beberapa gunung. Hal ini dikarenakan cuaca panas yang terjadi membuat banyak spot-spot api. Maka dari itu, ketika melakukan pendakian di musim kemarau, diharapkan untuk tidak membuang puntung rokok sembarang, atau juga membuat api unggun.
3. Sumber air yang kering
Jarangnya hujan juga berakibat pada keringnya sumber air. Menyikapi hal itu, ada baiknya ketika akan mendaki ke gunung, kalian membawa bekal air yang cukup agar tidak kekurangan.
4. Kondisi jalur lebih berdebu
Ketika musim kemarau, para pendaki sudah pasti akan dihadapkan dengan trek atau jalur pendakian yang lebih berdebu. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan masker, kacamata atau juga menggunakan buff saat akan melakukan treking. (MC/PC)