Macan Tutul Betina ‘Rasi’ Mulai Masuk Hutan TN Gunung Ciremai

  • 10 April 2022 07:08

Macan Tutul Betina ‘Rasi’ saat dilepasliarkan di kawasan TN Gunung Ciremai (dok. KLHK)

Mounture.com — Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merilis hasil pemantauan dari pergerakan macan tutul betina bernama Rasi yang dilepasliarkan TN Gunung Ciremai pada 5 Maret 2022 lalu.

Berdasarkan pantauan, pergerakan ‘Rasi‘ semakin meluas dan masuk kawasan hutan TN Gunung Ciremai. Selama 32 hari pasca lepas liar, Tim Macan Tutul (Matul) secara rutin memantau pergerakannya dikarenakan Rasi memasuki habitat baru yang pastinya memerlukan adaptasi ekstra.

Kepala Balai TNGC Teguh Setiawan, menuturkan bahwa berdasarkan sinyal dari GPS Colar yang dipasang di leher Rasi, pada minggu pertama dan kedua, pergerakan Rasi masih seputaran kandang habituasi. Hal ini merupakan naluri dan insting sang predator yang masih terbiasa dengan kandang habituasi yang sempat dihuni selama 30 hari.

“Namun dari hasil pemantauan, pada tanggal 5 April 2022, saat ini Rasi sudah memasuki zona rimba dengan ekosistem hutan alam. Pergerakannya menunjukan ke arah lebih masuk ke kawasan dan semakin meluas,” katanya dalam keterangannya dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pergerakan Macan Tutul Betina ‘Rasi’ yang terpantau TN Gunung Ciremai (dok. TNGC)

Diungkapkan Teguh, kabar baik ini sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat mengenai pergerakan Rasi yang cenderung ke arah pemukiman warga. Sebagai salah satu satwa liar, secara naluri pasti akan memilih untuk menjauhi manusia dan mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman.

“Kita berharap di bulan Ramadan ini Rasi bertemu dengan Slamet Ramadan dan segera melakukan perkawinan agar spesies kunci ini terus berkembang populasinya sebagai top predator, penyeimbang dalam kehidupan ekosistem di kawasan hutan TN Gunung Ciremai,” ujarnya.

Berdasarkan beberapa literatur, daerah jelajah Macan Tutul Jawa mencapai 10-15 kilometer, tergantung dari jumlah individu yang ada. Semakin banyak individu Macan Tutul Jawa yang menghuni hamparan kawasan hutan, maka daerah jelajahnya akan semakin kecil.

Macan Tutul Jawa merupakan jenis satwa soliter yang tidak membentuk suatu kelompok seperti halnya jenis mamalia lain yaitu primata. (MC/RIL)