
Goa Hatusaka di kawasan TN Manusela (Foto: TN Manusela)
Mounture.com — Tak melulu mengenai Gunung Binaiya, Taman Nasional Manusela juga memiliki destinasi wisata alam yang cukup fenomenal, yaitu Goa Hatusaka. Goa ini disebut sebagai goa vertikal terdalam di Indonesia.
Goa yang berada di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku ini pernah dijelajahi dan dipetakan pertama kali oleh tim ekspedisi goa gabungan dari Amerika, Inggris, Perancis dan Australia pada 1996 lalu, namun gagal dan baru berhasil mencapai dasar goa pada percobaan di tahun 1998.
Pada 2011, ASC Jogja melakukan percobaan pertama melalui kegiatan bertajuk ‘Ekspedisi Speleologi Seram’. Upaya ini terhenti di kedalaman kurang dari 190 meter karena air sungai membanjiri lorong goa.
Adapun pada 2016, tim ekpedisi goa dari Italia berhasil sebagai tim kedua yang mencapai dasar, dipimpin oleh Andrea Benassi ini juga memetakan satu segmen lorong goa.
Termotivasi oleh keberhasilan tim Italia, pada 2017 Mapala UI melakukan upaya mencapai dasar, namun gagal di kedalaman kurang 220 meter karena banjir memasuki lorong goa.
Baca juga: Mengenal Desa Kanikeh, Jalur Pendakian Gunung Binaiya
Fakta bahwa ekspedisi sebelumnya belum banyak mengungkap data dan informasi mengenai karateristik lain dari Goa Hatusaka, menggerakkan Balai Taman Nasional Manusela melakukan ekspedisi guna mengungkap potensi gua lebih lengkap.
Selain itu, misi terpenting dari ekspedisi ini adalah menjejakkan orang Indonesia pertama di dasar goa terdalam di negeri ini, dengan menggandeng Acintyacunyata Speleological Club (ASC), perkumpulan penjelajah goa ternama di negeri ini.
Pada 6 Agustus 2018, tim berhasil menjadi tim Indonesia pertama yang mencapai dasar Goa Hatusaka, juga berhasil memutakhirkan data mengenai kedalaman total dan luas ruangan di dasar goa serta tentang flora dan fauna serta karakter lainnya.
Berdasarkan hasil pengukuran terkini, kedalaman goa mencapai 424 meter, sedikit lebih dalam dari angka yang diacu selama ini. Keberhasilan ini menjadi bukti sejarah bahwa anak bangsa ini mampu bersaing dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. (MC/RIL)