Daya Tarik Gunung Sindoro, Penasaran?

Foto: Instagram/@raffa_elazam)

Mounture.comGunung Sindoro yang berlokasi di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki gunung. Gunung yang memiliki ketinggian 3.153 meter di atas permukaan laut (mdpl) inipun menyimpan banyak daya tarik tersendiri.

Gunung ini memiliki beberapa jalur pendakian, namun jalur pendakian favorit pendaki biasanya melalui jalur Kledung. Adapun beberapa daya tarik gunung ini antara lain:

1. Bersebelahan dengan Gunung Sumbing

Gunung Sindoro dan Sumbing merupakan dua gunung yang letaknya berdekatan. Memiliki bentuk dan tinggi yang tidak jauh berbeda, kedua gunung inipun kerap dijuluki ‘gunung kembar’. Kemiripan ini pula yang membuat banyak orang sulit membedakan antara Gunung Sindoro dan Sumbing.

Saat mencapai puncak Gunung Sindoro, kalian akan melihat jelas pemandangan Gunung Sumbing di seberang. Sebaliknya, jika kalian mendaki Gunung Sumbing, maka Gunung Sindoro yang akan menjadi panorama cantik di puncaknya.

Kumpulan awan di sekeliling Gunung Sumbing pun menjadi pesona khas yang selalu dijadikan objek foto para pengunjung.

BACA JUGA: Ingat! Ini Larangan saat Naik Gunung Sindoro via Alang-alang Sewu

2. Hamparan bunga Edelweiss

Pendakian ke Gunung Sindoro akan semakin menyenangkan karena kalian akan melewati sabana yang dipenuhi bunga edelweiss. Kendati demikian, padang edelweiss baru akan kalian temui setelah melalui Pos III Gunung Sindoro. Keberadaan bunga edelweiss juga menjadi tanda bahwa kalian sudah dekat dengan puncak.

Selain panorama puncak yang indah, keberadaan bunga edelweiss ini juga yang menjadi alasan para pendaki untuk datang. Tak sedikit pula, pengunjung yang mendirikan tenda ataupun menghabiskan waktu berfoto di padang edelweiss tersebut.

Jika kalian ingin melihat pesona bunga abadi ini, disarankan kalian datang diantara bulan Mei hingga Agustus.

BACA JUGA: Catatan Perjalanan Gunung Sindoro via Kledung

3. Danau di Puncak Gunung

Gunung Sindoro merupakan gunung berapi aktif. Di puncaknya terdapat Kawah Jolotundo, kawah aktif yang mengeluarkan asap dan gas sulfutara (belerang).

Menariknya, terdapat dua ‘danau’ kecil berisi air jernih di kawah mati tersebut. Kedua danau yang hanya dipisahkan oleh dinding kawah itu dikenal dengan sebutan Telaga Ajaib di kalangan pendaki. (MC/PC)