Cara Prediksi Cuaca dengan Tanda Alam saat Bertualang

Ilustrasi – Foto: Pixabay

Mounture.com — Saat beraktivitas di alam bebas, kondisi cuaca terkadang tidak menentu. Oleh karena itu, para petualang khususnya pendaki gunung perlu mengetahui beberapa cara untuk memprediksi cuaca yang akan datang.

Berikut ini beberapa cara memprediksi cuaca yang akan datang saat berkegiatan di alam bebas.

1. Amati awan

Kondisi awan bisa menjadi petunjuk tentang cuaca yang akan datang. Mulai dari awan cumulus (putih dan mengembang) yang menandakan cuaca akan cerah, awan stratus (mendung) yang menandakan akan adanya hujan ringan.

Kemudian awan cirrus (tipis, tinggi, dan berserat) yang menandakan cuaca cerah namun bisa menjadi hujan dalam waktu 24-48 jam, selanjutnya awan cumulonimbus (besar, gelap, bertumpuk) yang menandakan akan datangnya hujan lebat, badai atau petir.

2. Perubahan angin

Kondisi angin juga bisa menjadi tanda untuk kondisi cuaca, seperti angin bertiup dari timur atau tenggara, yang menandakan musim kemarau yang kering.

Lalu angin dari barat atau barat laut, yang bisa membawa hujan, kondisi angin yang tiba-tiba berubah menjadi kencang, menjadi tanda badai akan datang.

3. Amati tekanan udara

Jika udara terasa tekanan tinggi (telinga seperti tertekan, udara sejuk) maka cuaca cenderung cerah. Lain hal jika udara terasa lembap dan berat, maka bisa jadi pertanda hujan dalam beberapa jam ke depan.

BACA JUGA:

Tipe Pendaki Berdasarkan Golongan Darah, Kamu yang Mana?

Kiat Redakan Pegal Setelah Mendaki Gunung

4. Suara alam

Suara alam yang ada di sekitar juga bisa menjadi tanda untuk kondisi cuaca, seperti bunyi katak lebih keras dari biasanya, maka menandakan kondisi kelembaban tinggi dan kemungkinan hujan.

Lalu, burung terbang rendah, bisa menjadi tanda tekanan udara turun, yang berpotensi hujan. Selanjutnya, serangga seperti laron keluar di malam hari, bisa menjadi tanda musim hujan mulai mendekat atau datang.

5. Perubahan suhu dan kelembaban

Jika pagi hari terasa sejuk dan embun banyak, kemungkinan besar siang akan panas. Sementara jika malam terasa panas dan pengap atau sesak, maka hujan bisa turun keesokan harinya. Lalu, jika tanah atau udara berbau khas (petrichor) menandakan hujan akan segera turun.

6. Melihat matahari dan langit

Saat matahari tenggelam dengan warna merah atau oranye cerah, maka bisa menandakan besok akan cerah. Sedangkan matahari tenggelam dengan warna ungu atau mendung tebal, bisa menjadi tanda hujan dalam waktu dekat.

Sementara jika bulan tampak buram atau ada lingkaran cahaya di sekitar bulan maka menjadi tanda cuaca buruk akan datang.

Kendati demikian, memprediksi cuaca tersebut bisa saja tidak akurat jadi tidak bisa menjadi patokan secara pasti.

(mc/pd)