Ini Prosedur Pendakian Gunung Semeru di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

  • 30 September 2020 07:05

Pintu masuk TNBTS (Mounture.com/Rani)

Mounture.com — Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan kembali membuka jalur pendakian Gunung Semeru pada Kamis, 1 Oktober 2020. Adapun pembukaan jalur pendakian itu merupakan tahap pertama menuju ke adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Pada tahap pertama ini, TNBTS membatasi jumlah pendaki yang akan melakukan pendakian yaitu 120 orang per hari. Selain itu, TNBTS juga membatasi waktu kunjungan, yang hanya diperkenankan untuk 2 hari 1 malam serta memberlakukan booking online melalui laman resmi TNBTS, bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.

Berikut ini beberapa prosedur pendakian yang diberlakukan oleh TNBTS kepada para calon pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru.

1. Pembelian tiket masuk hanya dilakukan secara online melalui situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. Tidak ada pembelian on the spot atau di tempat.
2. Batas lama pendakian yang diizinkan maksimal 2 hari 1 malam.
3. Batas akhir pendakian yang diizinkan adalah Kalimati, sesuai rekomendasi PVBMG Pos Gunung Sawur Lumajang.
4. Mendirikan tenda hanya di lokasi Ranu Kumbolo dan Kalimati. Isi maksimal 50 persen dari kapasitas dengan jarak antar tenda minimal 2 meter.
5. Kuota pendakian 20 persen (dari kuota normal) atau 120 pengunjung setiap hari.
6. Surat keterangan sehat asli dari dokter, bertanda tangan, dan stempel basah yang berlaku paling lama 3 hari sebelum hari H.
7. Usia pendaki yang diperkenan untuk melakukan pendakian adalah di atas 10 tahun dan di bawah 60 tahun.
8. Wajib cek suhu tubuh. Jika suhu di atas 37,30 derajat Celcius (dua kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit) tidak diperkenankan masuk kawasan.
9. Menggunakan masker dan membawa cadangan minimal 4 buah masker.
10. Membawa hand sanitizier untuk membersihkan tangan.
11. Menggunakan peralatan pribadi untuk berbagai keperluan, seperti peralatan makan, minum, ibadah, dan lain-lain.
12. Menjaga jarak dengan pendaki lain, tidak berkerumun, dan selalu menjaga ketertiban.
13. Menjaga etika batuk, dan bersin dengan menutup dengan tisu, masker, atau dengan siku serta tidak meludah sembarang.

“Bahwa setiap pelanggaran terhadap SOP akan dievaluasi, serta berpotensi menutup kegiatan pendakian jika sahabat banyak yang tidak tertib. Jadi saling mengingatkan satu sama lain ya. Jadilah pendaki yang cerdas dan bertanggung jawab,” tulis akun instagram resmi TNBTS (@tnbromotenggersemeru). (MC/RIL)