Mounture.com — Gunungapi Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Minggu, 29 November 2020 pukul 09.45 waktu setempat mengalami erupsi. Tinggi kolom erupsi mencapai 4.000 meter di atas puncak.
Berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), teramati kolom abu kelabu tebal condong ke arah timur dan barat. Gempa erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi sekitar 10 menit.
Menyusul terjadinya erupsi dan adanya perkembangan gejala vulkanologi, PVMBG pun menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dari Level II atau ‘Waspada’ menjadi Level III atau ‘Siaga’. Adapun peningkatan status ini ditetapkan pada Minggu, 29 November 2020, pukul 13.00 waktu setempat.
Setelah menetapkan kenaikan status tersebut, PVMBG memberi rekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak.
Untuk mengurangi dampak kesehatan dari sebaran abu vulkanik yang ditimbulkan dari aktivitas erupsi, maka diimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selanjutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung ini mengantisipasi adanya potensi ancaman bahaya lahar dingin, terlebih apabila terjadi hujan deras di kawasan kawah dan puncak gunung.
Kemudian bagi seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata dengan tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya. Seluruh masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak-pihak berwajib dan instansi terkait. (MC/RIL)