Ilustrasi pendakian (Mounture.com/Rangga)
Mounture.com — Berbagai persiapan perlu dilakukan sebelum melakukan petualangan di alam bebas. Salah satunya melakukan pemantauan cuaca di daerah yang akan dikunjungi.
Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan bertualang bisa berjalan dengan rencana serta meminimalisir risiko-risiko yang timbul karena cuaca yang buruk.
Adapun di Indonesia sendiri terdapat lembaga yang melakukan pemantauan serta analisis data cuaca setiap harinya serta menyebarluaskan informasi tersebut, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA: Ini Cara Prediksi Cuaca di Gunung
Seiring perkembangan teknologi pengamatan cuaca, para petualang bisa memanfaatkannya untuk mengumpulkan informasi, dan data sebelum melakukan petualangan, terutama kegiatan mendaki gunung khususnya saat musim hujan seperti menjelang akhir dan awal tahun.
BACA JUGA: Aplikasi Maps untuk Pendakian yang Bisa Digunakan Tanpa Sinyal Internet
Dengan melakukan prakiraan cuaca tersebut, petualangan dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan, seperti hujan, petir, badai ataupun dampak yang bisa saja terjadi dari cuaca buruk itu seperti hipotermia, heatstroke, dan lainnya.
Dari prakiraan cuaca yang dirilis BMKG tersebut, petualang bisa mencari waktu terbaik ketika akan melakukan kegiatan dengan aman dan nyaman dari sisi cuaca dan musim, di mana BMKG senantiasa merilis data cuaca secara harian yang memudahkan petualang untuk merencanakan perjalanan. (MC/LS)
