
Ilustrasi – Foto: apabedanya.com
Mounture.com — Berkegiatan di alam bebas seperti mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas yang memiliki risiko yang tinggi. Adapun risiko tersebut salah satunya adalah sambaran petir.
Sambaran petir bisa menjadi momok dalam sebuah pendakian, sebab pendaki gunung berada di luar ruang yang luas dan berada di ketinggian di mana tidak banyak tempat perlindungan ketika melakukan pendakian.
Kendati demikian, ada beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena sambaran petir ketika melakukan pendakian seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Cara perlindungan yang aman
Pastikan Anda tidak berada di area padang rumput yang luas, puncak atau punggungan gunung yang terbuka saat terjadi petir.
Jika sudah berada di posisi tersebut, disarankan untuk segera turun dan mencari tempat perlindungan seperti lembah, mencari shelter/pos ataupun mencari area yang lebih rendah.
2. Matikan perangkat elektronik
Ketika melihat tanda-tanda akan terjadi badai yang disertai petir, segera matikan perangkat elektronik, sebab alat-alat tersebut memancarkan gelombang dan memantulkan radiasi elektromagnetik yang akan bisa membuat petir akan menyambar gelombang-gelombang tersebut.
Selain itu, hindari penggunaan peralatan yang mudah menghantarkan listrik atau menangkap petir, seperti payung.
BACA JUGA:
Cukup Gunakan Ponsel, Anda Sudah Bisa Solo Traveling
Ini Tanda Kamu Pecinta Alam Sejati
3. Hindari berlindung di pepohonan
Jangan berlindung di pepohonan, terlebih pohon yang tinggi dan berdiri sendiri. Selain itu, hindari juga sumber air.
4. Gunakan alas kaki
Gunakan selalu alas kaki, dan sebisa mungkin tubuh jangan bersentuhan langsung dengan tanah.
5. Jaga jarak dengan rombongan
Saat dalam kondisi pendakian secara berkelompok, biasakan menjaga jarak. Hal ini untuk mencegah jika suatu kondisi terburuk salah satu rekan tersambar petir maka yang lain tidak akan ikut tersambar.
6. Posisi berlindung
Ketika rambut tiba-tiba seperti berdiri, bisa jadi petir hampir menyambar. Usaha terakhir saat keadaan darurat jika berada di tempat terbuka yaitu dengan posisi jongkok – kaki jinjit – lalu tumit bertemu tumit – kepala ditundukan – tutup telinga untuk meminimalisir gangguan pendengaran. Setelah dirasa cukup aman lalu pergilah ke tempat yg lebih aman.
7. Cari waktu yang tepat
Cara yang paling tepat untuk mencegah atau meminimalisir risiko adalah mencari waktu yang aman untuk melakukan aktivitas pendakian seperti saat musim kemarau, untuk lebih mencegah risiko-risiko yang ada.
(mc/pd)