
(Foto: dok. FB Perpustakaan Nasional)
Mounture.com — Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) merilis dokumentasi foto tempo dulu atau lawas suasana pendakian Gunung Rinjani. Dokumentasi itu terdiri dari kumpulan foto-foto dari berbagai sumber yang dibagikan TNGR via akun instagram resminya (@btn_gn_rinjani).
Setidaknya ada enam foto yang dibagikan dengan berbagai momen saat tempo dulu. Foto pertama menampakkan gunung dan kawah segara anak yang bersumber dari Die Sunda-Expedition des Vereins für Geographie und Statistik, 1911 (Atk). Kemudian foto kedua dengan sumber yang sama berjudul Gunung Rinjani di lombok.
Selanjutnya foto ketiga, berjudul Lombok. Goenoeng Baroe met oever Segara Anak (kratermeer v/d Rindjani) yang menampilkan suasana di Danau Segara Anak.
BACA JUGA: Hati-hati, Status Gunung Rinjani di Level Waspada
Lalu foto keempat berjudul Jaarlijkse offerande op de Pendjani dengan latar foto seorang warga asing (Belanda .red) berdiri berfoto dengan rombongan orang yang nampak akan beribadah di Danau Segara Anak.
Kemudian foto kelima berjudul Lombok. Goenoeng Baroe met oever Segara Anak (kratermeer) v/d Rindjani) yang menampakkan seseorang sedang melakukan pemotretan dengan latar belakang Gunung Baru Jari.
Foto keenam berjudul Luchtfoto van de krater van de G.Rindjani op Lombok yang menampakkan kawah dari Gunung Baru Jari. Adapun foto ketiga hingga keenam diperoleh TNGR dari laman https://collectie.wereldculturen.nl.
“Rinjani dengan keindahan alamnya akan membuat pengunjung selalu ingin mengabadikan moment saat mendaki dengan alam rinjani sebagai latar pemandangannya.
Begitu banyak dokumentasi berupa foto maupun video gunung rinjani yang tersebar di dunia maya saat ini,” tulis TNGR via instagram. (MC/LS)
Berikut ini dokumentasi foto Gunung Rinjani tempo dulu.

(Foto: dok. FB Perpustakaan Nasional)

(Foto: dok. FB Perpustakaan Nasional)

(Foto: dok https://collectie.wereldculturen.nl)

(Foto: dok https://collectie.wereldculturen.nl)

(Foto: dok https://collectie.wereldculturen.nl)

(Foto: dok https://collectie.wereldculturen.nl)