Mounture.com — Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP) merilis data kecelakaan yang sering terjadi di Gunung Gede Pangrango, terutama saat melakukan pendakian selama lima tahun terakhir yaitu periode 2017 – 2021.
Dari data tersebut, tiga peringkat teratas kecelakaan yang terjadi saat pendakian di Gunung Gede Pangrango yaitu keseleo (terkilir), hipotermia, dan kesurupan. Data itu direkapitulasi berdasarkan tim rescue BB TNGGP yang melakukan evakuasi para pendaki yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan pendakian.
“Dengan melihat data ini, seluruh #SobatGepang untuk lebih berhati-hati saat sedang melakukan pendakian ya, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tulis akun instagram resmi TNGGP (@bbtn_gn_gedepangrango), akhir pekan lalu.
Dari data tersebut, TNGGP mencatat kecelakaan terbanyak selama kurun waktu lima tahun terakhir (2017 – 2021) didapatkan bahwa keseleo menjadi kecelakaan terbanyak. Diikuti hipotermia, lalu kesurupan. Kemudian, pingsan atau lemas dan lainnya, asma (sesak nafas/sakit dada), ledakan tabung gas, haid (keram perut), tersesat, dan tersengat tawon.
Untuk penanganan kecelakaan pengunjung di resort Cibodas, TNGGP mencatat selama periode tahun 2021 menjadi jumlah penanganan kecelakaan terbanyak dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana, keseleo atau kaki terkilir menjadi jumlah kecelakaan terbanyak.
Sementara untuk penanganan kecelakaan di resort Gunung Putri, tercatat periode tahun 2017 menjadi jumlah kecelakaan terbanyak, yang mana penanganan kecelakaan akibat hipotermia menjadi yang terbanyak di tahun tersebut. (MC/PC)