Ini Tanda Tubuh Alami Dehidrasi saat Mendaki Gunung

(Mounture.com) — Melakukan kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas yang banyak menguras tenaga. Bahkan tak jarang, aktivitas mendaki gunung ini bisa mengakibatkan orang menjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.

Adapun bahaya dehidrasi ini terkadang tidak diperhatikan oleh para pendaki. Meski tidak hanya mendaki gunung, dehidrasi bisa saja terjadi kapanpun dan di manapun. Nah, untuk mengantisipasi dari dehidrasi, berikut ini beberapa tanda tubuh mengalami kekurangan cairan saat mendaki gunung, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Rasa haus,

Pada saat melakukan perjalanan mendaki gunung, rasa haus merupakan salah satu petunjuk bahwa tubuh sudah berada dalam keadaan dehidrasi. Kendati dehidrasi ini masih terbilang ringan, namun jangan mengabaikan hal ini. Segeralah beristirahat dan minum air secukupnya.

2. Badan terasa lemas,

Jika kondisi dehidrasi sudah mulai meningkat, maka selanjutnya badan akan terasa lemas. Jika ini sudah terjadi, disarankan untuk tidak memaksakan pendakian, dan lakukanlah istirahat terlebih dahulu.

3. Buang air kecil sedikit dan keruh,

Tanda-tanda lain jika terkena dehidrasi adalah ketika buang air kecil, warna urin menjadi kuning bahkan keruh. Hal ini terjadi karena ginjal yang selalu beraktivitas, namun asupan air kurang. Jika dibiarkan akan berakibat buruk terhadap ginjal.

4. Kram otot dan kulit kering,

Kurangnya cairan dalam tubuh juga mengganggu kerja otot. Kram akan terjadi dan mulai bisa dirasakan setelah kaki lama berjalan. Selain itu, kulit juga akan terlihat kering.

5. Kehilangan kesadaran,

Dampak buruk ketika gejala-gejala dehidrasi dibiarkan atau tidak segera ditangani adalah pingsan atau kehilangan kesadaran.

Untuk menghindari hal-hal tersebut terjadi, disarankan untuk selalu mengkonsumsi air mineral yang cukup. Pasalnya ketika melakukan pendakian ke gunung, pendaki akan banyak menghabiskan tenaga. (MC/RL)