Mounture.com — Perhutani melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyumas Timur, dan Pekalongan Barat melakukan penutupan kegiatan pendakian Gunung Slamet mulai Kamis, 14 September 2023 sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan kegiatan pendakian itu tertuang dalam surat edaran dari KPH Banyumas Timur bernomor 1064/058. 4/BYT/2023, dan surat edaran dari KPH Pekalongan Barat bernomor 0674/051.1/PKB/2023.
BACA JUGA:
Ini Biaya yang Dikeluarkan Negara untuk Pemadaman Karhutla dengan Water Booming
Geopark Ijen Resmi Jadi Bagian UNESCO Global Geopark
“Dalam rangka antisipasi kebakaran hutan lereng Gunung Slamet, maka kegiatan pendakian seluruh jalur Gunung Slamet ditutup per tanggal 14 September 2023 sampai batas waktu yang belum di tentukan,” demikian pernyataan Forum Basecamp Gunung Slamet merujuk surat edaran dari Perhutani.
Adapun penutupan kegiatan pendakian itu disebut diambil sebagai langkah antisipasi dini untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah wilayah, seperti Gunung Sumbing, Gunung Bromo, hingga Gunung Arjuno.
Diketahui, Gunung Slamet yang memilikik ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. Gunung ini memiliki beberapa jalur pendakian resmi, diantaranya via Bambangan, Guci, Kaliwadas, dan Sawangan. (MC/RIL)