Mounture.com — Siapa tak kenal dengan Gunung Rinjani? Gunung yang gagah berdiri di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu merupakan salah satu destinasi wisata pendakian favorit di Indonesia.
Untuk bisa mendaki ke gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, pendaki bisa melintasi beberapa jalur pendakian resmi, diantaranya Sembalun, Senaru, Aik Berik, Timbanuh, dan Torean.
Diantara jalur-jalur pendakian resmi itu, jalur via Timbanuh merupakan jalur yang terbilang cukup menguras adrenalin dibandingkan dengan jalur-jalur lainnya.
Melalui jalur pendakian yang dikenal dengan sebutan ‘jalur selatan’ itu pendaki akan menempuh perjalanan sekitar 8-9 jam perjalanan hingga ke Plawangan. Mendaki melintasi jalur Timbanuh ini, maka kalian akan mendapati puncak kedua Gunung Rinjani atau dikenal dengan sebutan ‘Puncak Selatan’ di ketinggian 3.150 mdpl.
BACA JUGA: Ini 19 Trekking Organizer di Gunung Rinjani yang Dapat Nilai Bintang 5
Basecamp dari jalur yang dibuka secara resmi pada 2007 itu berada di Dusun Kayu Jati, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.
Untuk dapat mencapai titik awal pendakian, pendaki dapat menempuh perjalanan dengan kendaraan selama 2,5 jam, dengan rute Mataram – Rempung -Pringgasela – Timbanuh dengan kondisi jalan hotmix 55 kilometer, dan 2 kilometer berupa jalan tanah.
Nantinya, rute pendakian yang akan dilalui pendaki antara lain Pintu Gerbang Taman Nasional Gunung Rinjani (batas kawasan) – Pos 1 (Bukit Tong-Tong) – Pos 2 (Pancor Tayib) – Pos 3 (Momot Yamin) – Pos 4 (Aik Sagaq) – Pelawangan Timbanuh dengan total panjang jalur trekking 10,5 kilometer.
BACA JUGA: TNGR Rilis Dokumentasi Foto Lawas Suasana Gunung Rinjani
Mendaki Rinjani via Timbanuh ini akan melewati hutan lebat, menyeberangi sungai yang jernih dan juga akan melewati padang savana penuh dengan bunga edelweiss menjelang sampai di pelawangan Timbanuh, dan hampir di setiap pos peristirahatan dapat menemukan sumber air.
Perlu diingat, melalui jalur pendakian Timbanuh ini, pendaki hanya diperkenankan sampai di Plawangan. Pendaki pun tidak diperkenankan untuk turun ke Danau Segara Anak, sebab jalurnya terbilang cukup berisiko karena konturnya yang curam dan berbahaya. (MC/PC)