Jalur Jogorogo, Rute Terpanjang dan Tersulit Menuju Puncak Gunung Lawu

  • 22 October 2025 11:17
Jalur Jogorogo Lawu

Suasana jalur pendakian Gunung Lawu via Jogorogo – Foto: Instagram/@asli.ngawian

Mounture.com — Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, kini semakin menarik perhatian para pendaki dengan hadirnya jalur pendakian Jogorogo di Kabupaten Ngawi.

Jalur ini dikenal sebagai rute terpanjang sekaligus salah satu yang paling menantang untuk mencapai puncak Lawu.

Pendakian via Jogorogo dimulai dari Desa Wisata Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Ngawi, dan membutuhkan waktu sekitar 12 jam perjalanan menuju puncak dengan total jarak sekitar 15 kilometer serta kenaikan elevasi hingga 2.400 mdpl.

“Jalur ini sangat menantang karena memiliki medan curam dan panjang, cocok untuk pendaki berpengalaman yang ingin mencoba tantangan baru,” ujar salah satu pemandu lokal di Desa Ngrayudan yang enggan disebutkan namanya.

BACA JUGA: Unik! Daun Pinus Bisa Dijadikan Teh Alami Kaya Vitamin C

Karakteristik Jalur Jogorogo

1. Jalur Terpanjang di Gunung Lawu

Rute Jogorogo menjadi jalur terpanjang dibandingkan jalur lain seperti Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, atau Candi Cetho. Dengan jarak mencapai 15 km, jalur ini menawarkan pengalaman mendaki yang intens dan menantang.

2. Tantangan Fisik Ekstrem

Sekitar 90% medan pendakian berupa tanjakan curam dengan elevasi yang menanjak tajam. Elevation gain-nya bahkan hampir dua kali lipat dibandingkan jalur Cemoro Sewu, menjadikannya pilihan ideal bagi pendaki yang mencari tantangan fisik.

3. Medan Beragam dan Liar

Medan pendakian mencakup jalan setapak berbatu, hutan tropis yang lebat, lintasan berlumpur, hingga area ilalang tinggi. Karena belum dikelola sepenuhnya secara resmi, pendaki disarankan membawa perlengkapan memadai, logistik cukup, dan didampingi pemandu lokal.

4. Alam yang Masih Asri dan Kaya Hayati

Kawasan Jogorogo menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi. Pendaki kerap menjumpai babi hutan, lutung, dan rusa liar, menjadikan jalur ini menarik bagi pecinta alam dan fotografer satwa liar.

BACA JUGA: Menjelajahi Gunung Cikuray: Pesona Negeri di Atas Awan Garut

Prosedur dan Akses Pendakian

Untuk menuju basecamp Jogorogo, pendaki dapat menggunakan kereta api ke Stasiun Ngawi (Stasiun Paron lama), lalu melanjutkan perjalanan dengan bus jurusan Simo yang melewati Kecamatan Jogorogo hingga tiba di Desa Kletekan.

Dari Desa Kletekan, pendaki dapat melakukan registrasi di pos pemberangkatan sebelum memulai perjalanan menuju puncak. Jalur ini melewati beberapa titik penting seperti Wukir Bayi, hingga akhirnya tiba di puncak Gunung Lawu.

“Pendakian via Jogorogo cocok bagi mereka yang ingin merasakan suasana Lawu yang benar-benar alami dan sepi dari keramaian,” tambah pemandu lokal tersebut.

Rekomendasi untuk Pendaki

Karena jalur ini masih tergolong baru dan belum sepenuhnya dikelola oleh pihak Taman Hutan Raya, pendaki disarankan:

– Membawa peralatan lengkap (tenda, senter, logistik cukup).

– Menggunakan sepatu gunung dengan grip kuat.

– Menghindari pendakian saat cuaca ekstrem.

– Menyewa pemandu lokal untuk keamanan dan orientasi jalur.

(mc/pd)