Mounture.com — Taman Nasional Meru Betiri (TN Meru Betiri) berencana akan melakukan reaktivasi objek daya tarik wisata alam (ODWA). Menyambut itu, Tim Verifikasi Wisata Sehat Kabupaten Banyuwangi, pada Rabu, 5 Agustus 2020 melakukan verifikasi untuk proses sertifikasi protokol kesehatan Covid-19 sebagai syarat pembukaan destinasi wisata.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan tim verifikasi Banyuwangi, TN Meru Betiri berhasil lolos verikasi dan mendapatkan sertifikat destinasi wisata sehat di Banyuwangi. Menurut tim verifikasi masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi pengelola wisata TN Meru Betiri terkait komitmen untuk menaati SOP prokotol Covid-19.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi sekaligus Ketua tim verifikasi, Husnul Chotimah, menjelaskan sertifikasi terhadap sektor wisata dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat, baik pengelola maupun pengunjung.
“Sertifikasi ini merupakan cara Banyuwangi untuk memberi jaminan kepada wisatawan. Karena kami sadar di masa pandemi ini bukan hanya pelayanan yang menjadi penilaian, namun kesehatan dan keamanan kini menjadi yang utama,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa sertifikat itu bersifat tidak permanen, jadi akan dilakukan pemantuan terus oleh kabupaten sehingga sewaktu-waktu apabila tidak memenuhi standar akan dicabut. “Selain itu pengelola wajib mengutamakan masyarakat setempat sebagai pemandu dan memberi pelatihan sehingga selalu mematuhi standar protokol kesehatan,” tutur Husnul.
TN Meru Betiri pun telah melakukan berbagai persiapan menjelang dibuka kembali ODWA itu, berupa persiapan sarana prasarana pendukung sesuai protokol kesehatan Covid-19 antara lain berupa SOP protokol wisata kenormalan baru, tempat cuci tangan, hand sanitizer, tenda observasi/isolasi, papan-papan himbauan, tanda jaga jarak di setiap sarana umum, serta kelengkapan petugas berupa masker, face shield, dan sarung tangan.
Selain itu, TN Meru Betiri bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi telah mengadakan pelatihan standarisasi pelayananan wisata kenormalan baru era pandemi Covid-19. Kegiatan ini dalam rangka percepatan reaktivasi ODTWA TN Meru Betiri yang telah ditutup selama pandemi Covid-19, di mana penutupan tersebut berdampak langsung terhadap masyarakat pelaku wisata di sekitar kawasan TN Meru Betiri.
Kepala Balai TN Meru Betiri, Maman Surahman, mengatakan bahwa pembukaan ODTWA di TN Meru Betiri merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Dampak pandemi saat ini sangat memukul ekonomi masyarakat, sehingga kami memberanikan diri untuk membangun kembali sektor pariwisata di TN Meru Betiri meskipun ditengah kondisi pasca amuk massa beberapa bulan lalu,” katanya seperti dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akhir pekan lalu.
Menurut dia, pihaknya selalu melakukan koordinasi dan konsultasi secara intensif dengan Satgas Covid-19 Pemerintah Kabupaten, dan akan mengajukan verifikasi untuk mendapatkan rekomendasi Bupati.
Sebagai bukti TN Meru Betiri merupakan salah satu destinasi wisata yang lolos, tim verifikasi Banyuwangi melakukan penempelan stiker dan pemberian label sehat untuk destinasi TN Meru Betiri di aplikasi Banyuwangi Tourisme. (MC/RIL)