TN Gunung Gede Pangrango Ungkap Kondisi Jalur Pendakian Dampak Gempa Bumi

(Foto: dok. TNGGP)

Mounture.com — Pascagempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin, 21 November 2022, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengungkapkan dampak yang terjadi pada beberapa lokasi di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango.

Hal itu berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan tim Balai Besar TN Gunung Gede Pangrango pada Rabu, 23 November 2022 melalui dua jalur pendakian yakni via Cibodas dan Gunung Putri.

Adapun pengecekan tersebut dilakukan tim TNGGP bersama dengan petugas dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Volunteer Montana, Gede Pangrango Operation (GPO), dan aktivis pendaki.

Dari hasil pengecekan jalur pendakian tersebut didapatkan hasil diantaranya:

– Kondisi jalur pendakian dari arah Cibodas:

1. Terdapat satu lokasi longsoran (dua titik) di sekitar Cisalada (terlihat dari Gayonggong) dengan lebih 10 meter dan panjang 100 meter
2. Fasilitas wisata pendakian (bangunan shelter, jembatan, dan toilet) tidak mengalami kerusakan
3. Shelter air panas ada tembok belah namun diperkirakan sudah ada sebelum terjadi gempa
4. Ditemukan satu rombongan pendaki (empat orang) berasal dari daerah Rarahan dan Cianjur Kota dan langsung dihimbau segera turun untuk melapor ke Resort Cibodas
5. Terdapat informasi dari pendaki adanya retakan di puncak Gede tepatnya di geger bibir kawah
6. Aliran air panas, Pancaweuleuh, Talaga Biru maupun sumber mata air Kandang Badak terpantau normal.

BACA JUGA: Gapura Ikonik di Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango via Putri Roboh

– Kondisi jalur pendakian dari arah Gunung Putri:

1. Pada jalur pendakian terdapat lokasi retakan tanah di Blok Romusa sepanjang 7 meter dan longsoran di Blok Tanah Merah lebar 8 meter tinggi 3 meter
2. Pada jalur pendakian setelah Blok Tanah Merah sampai Alun-alun Suryakencana tidak ditemukan longsoran
3. Sarana Prasarana yang rusak adalah pintu gerbang pertama di Pos 1 kondisi rubuh
4. Kondisi Shelter Emergency dalam kondisi baik.

Adapun berdasarkan pengecekan tersebut, tim TNGGP mengatakan bahwa kondisi longsoran pada kedua jalur pendakian masih relatif kecil hal ini karena kondisi ekosistem (tegakan pohon) masih sangat bagus.

“Berdasarkan pertimbangan tersebut kami menutup sementara kegiatan pendakian dan wisata air terjun Cibeureum – Cibodas sampai dengan kondisi kondusif tidak terjadi gempa susulan dan longsor,” kata Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo melalui keterangan resmi. (MC/RIL)