Syarat Mendaki Gunung Rinjani di Era Normal Baru

Mounture.com — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) resmi akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani pada Sabtu, 22 Agustus 2020. Pembukaan jalur pendakian gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu akan menerapkan syarat yang ketat bagi para calon pendaki.

Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, menuturkan bahwa Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem, Kementerian LHK telah menerbitkan surat edaran Nomor: S.660/KSDAE/PJLHK/KSA.3/7/2020 pada tanggal 29 Juli tentang Pembukaan Aktivitas Pendakian dan Peningkatan Kuota Kunjungan pada Reaktivasi Tahap I.

“Peningkatan jumlah kuota kunjungan akan diterapkan pada delapan destinasi wisata alam non pendakian yang telah dibuka sebelumnya yakni menjadi 50 persen dari kuota hari normal, dan pembukaan aktivitas pendakian mulai berlaku sejak tanggal 22 Agustus 2020 dengan ketentuan adanya pembatasan kuota sebesar 30 persen dari kuota normal pendakian,” katanya di Mataram, Lombok.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa jalur pendakian yang akan dibuka pada 22 Agustus 2020 ini ada empat jalur resmi yaitu Jalur Sembalun (Lombok Timur), Jalur Senaru (Lombok Utara), Jalur Timbanuh (Lombok Timur), dan Jalur Aikberik (Lombok Tengah).

“Aktivitas pendakian dilakukan dengan paket dua hari satu malam dan pemesanan tiket pendakian dilakukan secara daring (booking online) melalui aplikasi eRinjani yang dapat diunduh di Playstore,” terang Dedy.

Terkait dengan kondisi pandemi saat ini, kata Dedy, Balai TNGR selaku pengelola kawasan TNGR sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB, dan tiga pemerintah kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.

“Setiap pendaki wajib mematuhi protokol kesehatan Covid-19, yakni memakai masker, membawa hand sanitizer/sabun cair, trash bag, menjaga jarak minimal satu meter. Untuk pendaki yang berasal dari luar NTB wajib membawa surat keterangan bebas Covid-19, sedangkan surat keterangan bebas gejala influenza untuk pendaki yang berasal dari Pulau Lombok,” tutupnya. (MC/RIL)