Mounture.com — Kegiatan pendakian Gunung Slamet ditutup mulai Senin, 13 Mei 2024. Adapun penutupan itu dilakukan menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid A.N, mengatakan terkait adanya peningkatan aktivitas vulkanik, pihaknya mengimbau masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
“Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Slamet oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,” katanya melalui keterangan resmi.
Ia pun meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Slamet diharap tenang tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Slamet.
BACA JUGA:
Sukses Digelar, Trail of The Kings Diikuti 736 Pelari
Miris! Sampah Penuhi Gunung Buthak
“Diharapkan tetap mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten,” tutur dia.
Disampaikan juga pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kabupaten, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Slamet setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
“Tingkat aktivitas Gunung Slamet akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Slamet ini tetap berlaku selama surat atau laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” ungkapnya.
(mc/ril)