
Tugu Puncak Trianggulasi di Gunung Merbabu – Foto: TNGMb
Mounture.com — Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) resmi menutup seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu mulai 1 Januari hingga 28 Februari 2026.
Kebijakan ini disebut diambil demi menjaga keselamatan pendaki, menyusul meningkatnya risiko cuaca ekstrem di kawasan pegunungan Jawa Tengah.
Melalui akun Instagram resminya @btn_gn_merbabu, pengelola menegaskan bahwa keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama.
Penutupan dilakukan setelah terjadi kecelakaan pendaki akibat sambaran petir di jalur pendakian Gunung Merbabu, yang menunjukkan tingginya risiko aktivitas pendakian saat kondisi cuaca tidak stabil.
BACA JUGA: Pendakian Gunung Lawu Dibuka Terbatas, Tektok Masih Dilarang
Berdasarkan informasi dan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Tengah dan kawasan pegunungan saat ini berpotensi mengalami perubahan cuaca secara tiba-tiba, hujan lebat berdurasi singkat, angin kencang hingga puting beliung, serta kilat dan petir.
Kondisi tersebut dinilai sangat berbahaya bagi aktivitas pendakian, sehingga penutupan sementara dianggap sebagai langkah mitigasi untuk mencegah kecelakaan yang lebih besar.
Bagi calon pendaki yang telah melakukan booking pendakian Januari 2026, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menyediakan dua opsi, yakni penjadwalan ulang (reschedule) atau pengembalian biaya (refund). Kedua opsi tersebut dapat dipilih sesuai ketentuan yang berlaku.
Selama masa penutupan, seluruh aktivitas pendakian dilarang tanpa pengecualian. Pihak pengelola mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan demi keselamatan bersama.
“Keselamatan selalu lebih penting daripada mencapai puncak. Pulang dengan selamat adalah puncak yang sesungguhnya,” tulis BTNGMb dalam unggahannya.
Balai Taman Nasional Gunung Merbabu mengajak seluruh pendaki dan pecinta alam untuk bersikap bijak, mengikuti perkembangan informasi resmi, serta tidak memaksakan diri melakukan pendakian saat kondisi alam belum aman.
(mc/ril)







