(Mounture.com) — Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengumumkan akan menaikkan harga tiket masuk (HTM) ke Gunung Bromo dan Semeru terhitung mulai 1 Juni 2019 mendatang. Kenaikan harga tiket masuk ini disebut karena adanya penambahan nilai premi asuransi pengunjung yang semula Rp2.500 menjadi Rp4.000.
Dengan adanya kenaikan premi asuransi ini menjadikan harga tiket masuk Gunung Bromo naik dari semula Rp27.500 menjadi Rp29.000 pada hari kerja. Sementara di hari libur naik dari biasanya Rp32.500 menjadi Rp34.000.
Sedangkan untuk tiket masuk pengunjung Nusantara ke Gunung Semeru pada hari kerja naik dari Rp17.500 menjadi Rp19.000, di hari libur naik dari Rp22.500 menjadi Rp24.000. Sementara untuk pengunjung mancanegara tidak ada perubahan tarif tiket masuk.
“Ini dalam rangka meningkatkan layanan asuransi pengunjung wisata alam TNBTS, sehingga tiket masuk kawasan mengalami perubahan,” kata Kepala BB TNBTS John Kenedie dalam keterangan resmi, Jumat (11/5).
Adapun penyesuaian premi asuransi tersebut dilatarbelakangi adanya survei kepuasan pengunjung yang salah satu hasilnya terkait besar santunan asuransi yang dirasakan masih kurang. Karena rata-rata perawatan di rumah sakit selama 13 hari sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sementara besar santunan meninggal dunia dirasa masih dianggap kurang.
Penyesuaian nilai premi itu juga akan diikuti dengan peningkatan nilai manfaat bagi pemegang premi asuransi. Besaran santunan meninggal dunia bukan karena kecelakaan, dari sebelumnya Rp20 juta menjadi Rp25 juta.
Besaran santunan meninggal dunia karena kecelakaan dari sebelumnya Rp60 juta menjadi Rp75 juta. Sementara besaran santunan cacat tetap total atau sebagian karena kecelakaan (maksimum) dari sebelumnya Rp60 juta menjadi Rp75 juta. Besaran santunan biaya perawatan karena kecelakaan (maksimal) dari sebelumnya Rp6 juta menjadi Rp7,5 juta.
Berdasarkan data BB TNBTS dari tahun 2016 hingga 2019, tercatat 10 orang meninggal dunia karena sakit, 9 orang meninggal karena kecelakaan dan 62 orang dirawat karena penyebab yang sama. Selain itu, 23 orang juga dievakuasi dengan berbagai penyebab.
“Berdasarkan catatan Asuransi Amanah Gita, TNBTS menduduki peringkat pertama dari kecelakaan yang terjadi. Tak hanya di tingkatan wisata alam tapi juga taman nasional atau konservasi lainnya,” ujar John. (MC/RL)
Foto: instagram /@cakyo_saversemeru