Jalur Pendakian Gunung Lehe Lompoa Ditutup Sementara karena Latihan Militer

Gunung Lehe Lompoa

Foto: Instagram/@_rendii08

Mounture.com — Pengelola jalur pendakian Gunung Lehe Lompoa mengumumkan penutupan sementara terhitung sejak 27 Oktober 2025 hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan ini dilakukan menyusul adanya aktivitas latihan militer di sekitar area pendakian.

Dalam keterangan resminya, pihak pengelola menyampaikan bahwa keputusan ini diambil demi keselamatan dan keamanan seluruh calon pendaki.

“Dikarenakan adanya aktivitas latihan militer di sekitar jalur pendakian, maka dari itu kami selaku pengelola mengambil keputusan untuk menutup jalur pendakian untuk sementara waktu,” tulis pihak pengelola dalam pengumumannya.

Langkah tersebut mendapat dukungan dari komunitas pendaki lokal, yang menilai keselamatan tetap menjadi prioritas utama meskipun penutupan terjadi di tengah meningkatnya minat pendakian akhir tahun.

BACA JUGA: Eco Adventure: Tren Wisata Ramah Lingkungan yang Kian Diminati Wisatawan Modern

Diketahui, Gunung Lehe Lompoa terletak di Dusun Matteko, Desa Ere Lembang, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Gunung ini memiliki ketinggian 1.349 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikenal sebagai salah satu destinasi pendakian favorit bagi pemula karena medannya yang relatif landai dan jelas.

Dari Kota Makassar, perjalanan menuju basecamp Gunung Lehe Lompoa memakan waktu sekitar 3–4 jam. Jalur pendakiannya terdiri atas lima pos utama, dengan pemandangan alam yang beragam mulai dari persawahan hijau di kaki gunung, hutan pinus di tengah jalur, hingga padang sabana luas di area puncak.

Keindahan matahari terbit dari puncak Lehe Lompoa juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Banyak yang menyebut gunung ini sebagai “surga tersembunyi di Gowa” karena panorama alamnya yang masih alami dan suasana pendakian yang tenang.

BACA JUGA: Cuaca Buruk, Pendakian Gunung Kelud Dibatasi Sementara untuk Keamanan Pendaki

Selama masa penutupan, pengelola meminta masyarakat dan komunitas pendaki untuk tidak memaksakan diri masuk ke area jalur pendakian. Aktivitas di sekitar kawasan juga akan diawasi aparat keamanan guna memastikan latihan militer berjalan lancar tanpa gangguan.

Pihak pengelola berencana akan menginformasikan kembali pembukaan jalur pendakian setelah situasi dinilai aman dan kondusif.

“Kami mohon pengertian dari seluruh pendaki. Penutupan ini bersifat sementara hingga kegiatan latihan militer selesai. Keselamatan pengunjung adalah hal utama bagi kami,” tutup pernyataan pengelola.

(mc/ril)

.