
Foto: Kawah Putih Econique
Mounture.com — Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan kini mulai memengaruhi tren pariwisata global. Salah satu yang tengah populer adalah Eco Adventure, konsep wisata ramah lingkungan yang menggabungkan petualangan seru dengan prinsip keberlanjutan.
Eco Adventure tidak hanya menawarkan sensasi menjelajahi alam, tetapi juga mengajak wisatawan untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Aktivitas seperti hiking di taman nasional, snorkeling dengan perlindungan terumbu karang, hingga berkemah di kawasan konservasi kini menjadi pilihan utama traveler muda yang mencari pengalaman autentik sekaligus bertanggung jawab.
“Wisatawan kini lebih sadar akan dampak perjalanan mereka terhadap alam. Mereka ingin berkontribusi positif, bukan sekadar menikmati keindahan,” ungkap salah satu pegiat lingkungan, Dewi Arini.
BACA JUGA: Ramalan Zodiak Pendaki November 2025: Siapa yang Paling Beruntung di Gunung Bulan Ini?
Menurut laporan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) 2025, permintaan terhadap wisata berkelanjutan meningkat hingga 30% secara global.
Di Indonesia, destinasi seperti Raja Ampat, Ubud, Banyuwangi, dan Taman Nasional Komodo menjadi contoh penerapan konsep wisata hijau yang sukses menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain memperhatikan konservasi alam, banyak pelaku industri pariwisata juga menerapkan sistem eco lodge dan green transport, mulai dari penggunaan energi terbarukan hingga pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
“Konsep eco adventure menjadi masa depan industri pariwisata. Selain memberikan pengalaman yang berkesan, wisata ini juga mendukung ekonomi lokal dan menjaga keseimbangan ekosistem,” tambah Dewi.
BACA JUGA: Aplikasi Smartphone Wajib untuk Pendaki Modern: Bikin Petualangan Lebih Aman dan Efisien
Beberapa aktivitas populer dalam eco adventure meliputi trekking di area konservasi hutan dan gunung, kayaking di danau alami tanpa motor berbahan bakar fosil, bersih pantai dan penanaman mangrove bersama komunitas lokal, serta menginap di glamping eco-friendly dengan sumber energi matahari.
Tren ini juga didorong oleh peran komunitas pecinta alam yang aktif mengkampanyekan konsep Leave No Trace, yaitu prinsip untuk tidak meninggalkan sampah atau merusak alam selama perjalanan.
Dengan potensi alam yang luar biasa, Indonesia memiliki peluang besar menjadi destinasi utama eco adventure dunia. Dukungan pemerintah melalui strategi pariwisata hijau (green tourism) semakin memperkuat arah baru sektor wisata nasional.
Melalui kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan pelaku industri, wisata ramah lingkungan bukan lagi sekadar tren sementara, tetapi bagian dari gaya hidup baru yang menciptakan keseimbangan antara manusia dan alam.
(mc/ril/pd)





