
Ilustrasi Penggunaan Pos Pendakian (Mounture.com/Budiana)
Mounture.com — Belakangan ini banyak kejadian pendaki yang kedapatan mendirikan tenda di dalam bangunan pos pendakian atau shelter. Hal ini pun menjadi sorotan para penggiat media sosial atau biasa disebut netizen.
Bahkan sejumlah pengelola gunung pun menanggapi hal tersebut. Salah satunya pengelola Gunung Semeru atau Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
Budi Mulyanto, selaku pengelola Gunung Semeru seperti dilansir dari detik.com, mengatakan bahwa secara umum, bangunan pos pendakian itu diperuntukkan bagi semua pendaki bukan perorangan. “Tidak boleh mas, buat apa fungsi bawa tenda kalo mendirikannya di shelter, bikin berat tas atau bawaan saja kalo begitu,” kata Budi, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pada prinsipnya, pendaki atau wisatawan harus tahu dan paham peruntukan shelter atau pos, yaitu untuk kebutuhan beristirahat sejenak dan perlindungan dari panas matahari dan hujan. “Shelter bisa di manfaatkan oleh semua pihak, bukan pribadi atau golongan atau kelompok tertentu,” ujar Budi.

(Mounture.com/Dion)
Sementara Kepala Pos Pendakian Pintu Senaru, Gunung Rinjani, Gusti Suarth, menjelaskan bahwa ada tempat tersendiri jika ingin mendirikan tenda. Jadi setiap pendaki wajib mematuhinya. “Setau saya untuk mendirikan tenda sudah ditentukan camping areanya,” kata Gusti.
“Jadi pendaki wajib mendirikan tenda di tempat yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Dari penjelasan pengelola gunung di atas dapat disimpulkan bahwa memang tidak diperkenankan adanya pendirian tenda di dalam sebuah pos pendakian. Maka dari itu, baiknya untuk semua pendaki mematuhi hal tersebut. (MC/DC)