Mounture.com — Usai ditutup sementara akibat adanya perambahan dan banyaknya petunjuk arah yang hilang, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB TNKS) berencana akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan.
“Rencana kami buka kembali, tapi masih menunggu info dari Sungai Penuh (Balai Besar TNKS) dan Padang (Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) wilayah II Sumbar),” kata Kepala Seksi TNKS Wilayah IV David, dikutip dari Antara, Rabu, 8 Juni 2022.
Ia mengatakan bahwa petunjuk arah yang sebelumnya sempat hilang telah dipasang kembali. Menurut dia, petunjuk arah tersebut telah dipasang kembali pada Mei 2022 kemarin.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa bagi pendaki yang ingin mencoba jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan itu maka harus didampingi oleh pemandu, dikarenakan treknya yang cukup panjang dan memakan waktu mencapai empat hari untuk sampai ke puncak tertinggi di Pulau Sumatera itu.
“Selain itu, jalurnya juga sedikit berbeda dibanding dengan jalur Kersik Tuo,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk masuk ke kawasan Gunung Kerinci para pendaki tidak lagi diwajibkan membuat surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) melainkan cukup dengan tiket yang bisa diperoleh di kantor Seksi TN Kerinci Seblat di Sikinjang, Sangir, atau melalui pemandu.
Bagi pendaki yang naik melalui Solok Selatan, kata David, diperbolehkan untuk turun melalui Kersik Tuo. “Yang penting harus memberitahu petugas ketika berangkat jadi kami bisa koordinasi dengan petugas yang di Kersik Tuo,” katanya.
“Yang lewat Solok Selatan (jalur pendakian) kita sarankan bukan pendaki pemula, melainkan yang memang hobi mendaki,” ujar David.
David menerangkan, jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan memiliki tutupan hutan dari bawah sampai batas vegetasi di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), masih padat dan lebih landai jika dibanding melalui Kersik Tuo, Kerinci, Jambi.
Pendaki juga bakal menemui hutan lumut, pohon-pohon besar seperti pohon beringin yang seolah pendaki berjalan di bawahnya,banyak sumber air, ada air terjun, dan masih bisa ditemui jejak-jejak satwa liar seperti Harimau Sumatera, rusa, beruang, kijang.
Di jalur via Solok Selatan ini, kata David, pendaki bisa menemukan tumbuhan-tumbuhan yang dilindungi, seperti kantong semar dan anggrek. “Para pendaki dilarang keras untuk merusak flora di jalur pendakian dan memburu hewan,” tukas dia. (MC/ANT)