Mounture.com — Hampir semua jalur pendakian gunung di Indonesia memiliki aturan tak tertulis: pendakian puncak atau summit attack dilakukan pada dini hari. Banyak pendaki percaya ini hanya demi mengejar indahnya matahari terbit. Namun, ternyata ada penjelasan ilmiah yang jauh lebih penting di balik pemilihan waktu tersebut.
Lebih dari Sekadar Sunrise
Momen sunrise di puncak gunung memang jadi daya tarik utama. Tapi alasan summit attack dimulai tengah malam hingga dini hari bukan hanya soal panorama. Faktor cuaca, suhu, hingga keselamatan pendaki menjadi pertimbangan utama.
Faktor Suhu dan Stabilitas Jalur
Pada dini hari, suhu udara cenderung lebih rendah. Kondisi ini membuat lapisan tanah atau bebatuan lebih stabil dibanding siang hari ketika paparan sinar matahari bisa membuat jalur menjadi licin, rapuh, bahkan memicu longsoran kecil.
Risiko Badai Siang Hari
Secara meteorologis, intensitas badai atau kabut tebal lebih sering muncul pada siang menjelang sore. Dengan memulai summit attack lebih awal, pendaki punya peluang lebih besar mencapai puncak dan turun kembali sebelum cuaca memburuk.
BACA JUGA: Pentingnya Menghargai Alam saat Mendaki Gunung
Pertimbangan Oksigen dan Fisik
Pada ketinggian ekstrem, kadar oksigen semakin menipis. Pendaki biasanya mengandalkan stamina terbaik mereka di pagi buta, ketika tubuh relatif segar setelah beristirahat. Jika summit attack dilakukan siang hari, risiko acute mountain sickness (AMS) akan meningkat karena kelelahan dan paparan suhu yang lebih tinggi.
Strategi Keamanan
Perhitungan waktu juga terkait evakuasi. Dengan memulai pendakian sejak dini hari, tim pendaki punya cadangan waktu lebih panjang untuk turun kembali ke pos aman jika terjadi kendala.
Kesimpulan
Summit attack dini hari bukan sekadar tradisi, melainkan strategi ilmiah yang mempertimbangkan faktor cuaca, kondisi jalur, fisik, hingga keselamatan. Jadi, lain kali saat alarm Anda berbunyi pukul 1 atau 2 pagi di tenda, ingatlah: itu bukan hanya demi menyambut matahari terbit, melainkan demi memastikan perjalanan tetap aman sampai puncak dan kembali lagi.
(mc/ril)