
Ilustrasi pendakian – Foto: Mounture.com/Rangga
Mounture.com — Mendaki gunung adalah aktivitas yang menantang sekaligus menyenangkan. Namun, tidak sedikit pendaki, terutama pemula yang mengalami sesak napas selama perjalanan. Fenomena ini bukan hanya soal kelelahan, tetapi bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Berikut ini beberapa penyebab utama sesak napas saat mendaki gunung yang penting untuk diketahui agar pendakian tetap aman dan nyaman.
1. Kurangnya Akklimatisasi
Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan udara tipis di ketinggian. Tanpa akklimatisasi yang memadai, sesak napas bisa muncul lebih cepat.
2. Penyakit Ketinggian (Altitude Sickness)
Umumnya terjadi di atas 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), kondisi ini ditandai dengan pusing, mual, hingga sesak napas akibat rendahnya kadar oksigen.
3. Kurangnya Stamina dan Latihan Fisik
Pendakian memerlukan kekuatan otot dan daya tahan paru-paru. Tanpa latihan rutin, tubuh akan mudah lelah.
BACA JUGA: Ramalan Shio Pendaki Gunung pada April 2025
4. Teknik Pernapasan yang Tidak Efektif
Teknik seperti pressure breathing atau pernapasan diafragma dapat membantu mengatur oksigen dengan lebih efisien.
5. Beban Carrier Terlalu Berat
Membawa tas carrier yang terlalu berat dapat menekan dada dan membatasi pergerakan paru-paru.
6. Dehidrasi
Kurang minum membuat darah lebih kental dan mengganggu distribusi oksigen ke seluruh tubuh.
7. Cuaca Dingin dan Udara Kering
Kondisi ini bisa memicu bronkokonstriksi, yaitu penyempitan saluran napas.
8. Kabut Tebal atau Udara Tipis
Semakin tinggi ketinggian, kadar oksigen semakin menipis. Hal ini membuat tubuh bekerja lebih keras untuk bernapas.
BACA JUGA: Tips Mengatasi Lemas saat Mendaki Gunung
9. Pola Makan yang Salah
Makan terlalu banyak atau makanan berat sebelum pendakian bisa mengganggu sistem pernapasan dan pencernaan.
10. Stres dan Panik Berlebihan
Kepanikan dapat memicu hiperventilasi, yaitu bernapas terlalu cepat tanpa alasan fisik yang jelas.
11. Riwayat Penyakit Pernapasan
Pendaki yang memiliki riwayat asma, bronkitis, atau alergi pernapasan lebih rentan mengalami sesak napas.
12. Polusi dan Asap
Asap dari kebakaran hutan, rokok, atau debu di jalur pendakian bisa memperburuk kondisi pernapasan.
BACA JUGA: 15 Rekomendasi Film Outdoor Seru untuk Pecinta Petualangan
13. Kurang Istirahat Sebelum Mendaki
Kurangnya waktu tidur bisa menyebabkan tubuh cepat lelah dan tidak siap menghadapi medan berat.
14. Jalur Menanjak yang Terjal
Medan terjal meningkatkan kebutuhan oksigen tubuh, sehingga pernapasan jadi lebih berat.
15. Hipotermia atau Suhu Ekstrem
Suhu dingin ekstrem bisa memperlambat metabolisme dan mempersempit saluran pernapasan.
16. Kekurangan Asupan Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama. Tanpa asupan yang cukup, tubuh akan kehabisan energi lebih cepat.
17. Teknik Berjalan yang Salah
Langkah yang terlalu cepat dan tidak berirama dapat membuat tubuh cepat lelah dan kehabisan napas.
18. Perbedaan Ketinggian secara Mendadak
Naik dan turun gunung terlalu cepat tanpa adaptasi bisa memicu gangguan pernapasan.
19. Hiperventilasi Karena Terlalu Bersemangat
Pendaki yang terlalu semangat di awal biasanya berjalan terlalu cepat dan lupa menjaga ritme napas.
20. Tidak Menggunakan Teknik Istirahat (Rest Step)
Teknik ini membantu menghemat energi dan memberi waktu bagi tubuh untuk bernapas dengan stabil.
(mc/ril)