Hindari Ini saat akan Konsumsi Sumber Air di Gunung

  • 17 May 2025 07:35
Sumber Air di Gunung

Mata Air Dua Bidadari di Gunung Sindoro via Alang-alang Sewu – Foto: Instagram/@pajero.sindoro

Mounture.com — Sumber air di gunung kerap dianggap bersih dan alami, tapi kenyataannya, mengonsumsi air dari sumber yang tidak tepat bisa menyebabkan penyakit serius.

Banyak pendaki yang masih melakukan kesalahan kecil, namun berisiko besar, saat mengambil air di alam bebas.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari risiko saat mengonsumsi sumber air di gunung dan cara menghindarinya.

1. Langsung meminum air tanpa disaring atau dimasak

Hal ini berisiko terkena bakteri, parasit seperti Giardia, atau virus penyebab diare dan penyakit saluran cerna.

2. Mengambil air dari sumber yang tidak mengalir (stagnan)

Sumber air diam lebih rentan terkontaminasi mikroorganisme berbahaya.

3. Mengambil air dekat jalur hewan atau toilet alam

Tingkat kontaminasi tinggi dari kotoran atau limbah biologis.

4. Tidak membawa alat filtrasi air atau tablet purifikasi

Hanya mengandalkan air mentah yang belum tentu aman.

BACA JUGA: Rekomendasi Event Seru di Bulan Mei 2025: Dari Fashion, Musik hingga Trail Running

5. Menggunakan wadah yang kotor untuk menampung air

Bisa menyebabkan kontaminasi silang.

6. Mengambil air dari sumber yang tampak jernih tapi berbahaya

Contohnya adalah air di dekat batu belerang mengandung logam berat atau sulfur.

7. Menganggap semua air gunung aman diminum karena ‘alami’

Hal ini tidak benar, sebab air alami bisa mengandung patogen mematikan.

Ciri-Ciri Sumber Air Gunung yang Aman untuk Dikonsumsi

1. Air mengalir

Lebih kecil risiko bakteri atau kontaminasi.

2. Jernih dan tidak berbau

Hindari air yang berbau amis, busuk, atau kimia.

3. Tidak berwarna

Air kehijauan, kecoklatan, atau kekuningan patut dicurigai.

4. Tidak ada tanda pencemaran

Jauh dari jalur kotoran hewan, tempat buang air, atau area camp.

5. Bersumber dari mata air langsung

Mata air yang keluar dari celah batu umumnya lebih aman.

6. Tidak banyak tumbuhan air liar

Bisa jadi indikator air stagnan dan kurang bersih.

7. Tidak ada buih atau minyak di permukaan air

Tanda air tercemar bahan organik atau limbah.

(mc/pd)