Mounture.com — Berkegiatan di alam bebas, khususnya mendaki gunung pastinya akan banyak menguras tenaga. Oleh karenanya, saat melakukan aktivitas tersebut disarankan untuk menggunakan perlengkapan yang aman mulai dari peralatan hingga pakaian yang digunakan.
Salah satunya adalah penggunaan celana jeans yang tidak direkomendasikan untuk dipakai saat melakukan pendakian. Ada beberapa pertimbangan yang membuat celana berbahan jeans tidak disarankan untuk digunakan, diantaranya:
1. Saat mendaki gunung, otot panggul, perut, paha, betis, dan kaki akan melakukan fase kontraksi dan relaksasi berulang-ulang. Maka dari itu akan terjadi perubahan diameter paha, betis dan kaki secara berulang-ulang pula.
Sehingga anggota gerak bawah membutuhkan ruang yang cukup. Celana jeans akan membatasi pergerakan dari otot-otot saat berkontraksi, sehingga memudahkan terkena cedera otot.
BACA JUGA:
Kiat Pilih Celana Pendek Gunung yang Bagus
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Celana Pendek saat Pendakian
2. Selain cedera, celana jeans yang ketat akan mengganggu sistem peredaran darah dan saraf yang ada di anggota gerak. Hal tersebut akan menyebabkan compartment syndrome, di mana sel-sel otot tidak mendapatkan suplai darah dengan baik, sehingga dapat terjadi kematian sel, penurunan kerja otot, dan jika dibiarkan dan berulang-ulang dapat terjadi kelumpuhan.
3. Celana jeans yang ketat juga membatasi gerak sendi, sehingga saat melangkah, pendaki sangat rawan untuk terkilir akibat berpijak pada tumpuan yang tidak pas, akibat ayunan dan langkah kaki yang tidak bebas.
4. Celana jeans bersifat low absorbable material, dimana jeans sangat lama dalam menyerap air atau keringat, dan sangat lama pula keringnya. Hal ini berbahaya jika digunakan saat musim hujan, karena dapat meningkatkan resiko hypothermia. (MC/PC)