Mounture.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengungkapkan akan terus berupaya menghadirkan pariwisata yang semakin berkualitas dan berkelanjutan di berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Salah satunya Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan walaupun pemerintah telah membatalkan kenaikan tiket masuk ke TN Komodo, upaya konservasi kawasan tersebut tetap menjadi fokus utama kementerian/lembaga terkait.
Ia mengatakan, pemerintah menyadari bahwa pariwisata ini baru bangkit, tapi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan ini akan menjadi keniscayaan. Oleh karena itu, untuk biaya konservasi akan pihaknya utamakan.
“Di mana di sini lintas kementerian dan lembaga akan berkoordinasi untuk menghadirkan langkah-langkah agar pembangunan infrastruktur yang terus kita siapkan di TN Komodo tidak akan mengganggu aktivitas pariwisata yang berkelanjutan,” katanya melalui keterangan resmi.
BACA JUGA: Sektor Pariwisata Diharapkan Mampu Dorong Geliat Ekonomi Nasional
Selain TN Komodo, kata Sandiaga, rencana pembangunan kereta gantung atau cable car di destinasi wisata seperti di Rinjani, Nusa Tenggara Barat dan Puncak, Jawa Barat juga akan didorong oleh Kemenparekraf. Sebab kereta gantung ini dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
“Khususnya untuk Puncak, karena kemacetan di Puncak ini sudah sangat luar biasa. Dan kemarin Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek telah melakukan kajian awal dan memberikan rekomendasi anggaran kereta otomatis dan kereta gantung itu sebesar Rp7,3 triliun. Namun Pemda Bogor masih menilai dan mengkaji anggaran tersebut,” ujar Sandiaga.
Investor dari Arab Saudi dikatakan Sandiaga menunjukkan ketertarikannya untuk menanamkan investasi pada pengembangan kereta gantung tersebut. Hal ini berdasarkan hasil kunjungan kerja Menparekraf ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.
“Karenanya tentu kami mendorong agar percepatan persiapan dari kereta gantung ini bisa diwujudkan bukan hanya di Bogor tapi juga di beberapa destinasi wisata lainnya,” katanya. (MC/RIL)