Ini Khasiat Dari Daun Gatal

dok. Instagram/@widys_christianto

(Mounture.com) —  Berpetualang di alam bebas atau mendaki gunung merupakan hal yang melelahkan baik itu fisik maupun mental. Adapun kelelahan fisik antara lain pegal dan capek. Menghilangkan rasa capek dan lelah maupun pegal-pegal memang ada beberapa solusi baik itu di pijit maupun menggunakan obat, namun ada cara lainnya untuk menghilangkan pegal tersebut yaitu menggunakan daun gatal.

Daun gatal dengan nama latin Laportea ducumana atau yang dalam bahasa warga lokal Biak disebut daun raprap ini berkhasiat untuk obat alternatif kesehatan masyarakat lokal Biak. Daun gatal adalah tumbuhan alam hutan asli Papua dari famili Urticaceae yang memiliki bulu atau duri halus di permukaan daun.

Kendati di Indonesia daun gatal belum terlalu populer, akan tetapi untuk masyarakat di Papua daun gatal adalah yang nomor satu di Tanah Papua. Daun gatal merupakan obat yang mujarab dan dipercaya dapat menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan, di antaranya pegal-pegal, kurang enak badan, nyeri, sakit perut, sakit kepala, dan masih banyak lagi.

Keunikan daun gatal jika digosok akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit, akan tetapi ketika selesai digunakan pada badan maka lelah akan hilang dan badan kembali segar. Seperti yang diutarakan oleh akun instagram @widys_christianto yang mencoba menggunakan daun gatal tersebut saat mendaki Gunung Binaiya.

Menurutnya, daun Gatal yang berada di jalur pendakian Gunung Binaiya menjadi andalan masyarakat di sekitar Gunung Binaiya. Mereka percaya kalo daun gatal bisa mengurangi rasa capek dan kram di tengah perjalanan.

“Cara pakenya cukup dengan mengusapkan lembar demi lembar kebagian yang terasa capek seperti paha, betis , lutut dan lainnya. Setelah di gosok daun gatal ini akan terasa panas dan timbul bentol-bentol kemudian rasa hangat dan gatal banget sedikit perih setelah kurang lebih 10 menit bentol dan gatal pun hilang,” ungkap dia dalam caption fotonya.

dok. Instagram/@widys_christianto

Tanaman daun gatal tumbuh bebas di hutan Papua, secara fisik panjang daun gatel sekitar 20 cm dan lebarnya 15 cm. Ujung daun meruncing dan bagian pangkalnya membulat dengan warna daun hijau tua. Di bagian tengah daunnya terdapat pola warna daun yang lebih muda. Permukaan daun bagian atas dan bawah tidak rata dan berbulu-bulu kecil. Bulu-bulu ini seperti jarum kecil yang akan menempel pada kulit. Dan itulah yang terkenal dari daun ini.

Secara medis seperti dikutip dari Antara, daun gatal memang dapat mengatasi hal-hal tersebut. Secara ilmiah tumbuhan famili Urticaceae umumnya memang memiliki kandungan monoridin, tryptophan, histidine, alkaloid, flavonoid, asam formiat, dan authraguinones.

Asam semut ini sendiri terkandung di dalam kelenjar “duri-duri” di permukaan daun. Saat duri-duri itu mengenai tubuh, asam semut kelenjar itu terlepaskan dan memengaruhi terjadi perlebaran pori-pori tubuh.  Pelebaran pori-pori ini rupanya merangsang peredaran darah. Itulah sebabnya pemanfaatan daun gatal umumnya untuk mengatasi pegal-pegal ataupun membuat orang merasa lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian, daun gatal dapat dikembangkan menjadi bahan pengawet alami makanan, selain untuk kesehatan. (MC/DC)