Siapkan ini Saat Menuju Puncak Semeru

Mounture.com/DenChito

(Mounture.com) — Saat akan mendaki gunung, pendaki gunung diwajibkan melakukan berbagai persiapan baik fisik maupun mental. Adapun persiapan pendakian itu antara lain mengenal medan dari gunung yang akan didaki.

Seperti halnya Gunung Semeru, yang menyajikan berbagai jenis medan di jalur pendakiannya. Berikut ini mounture.com sajikan beberapa tips untuk melakukan pendakian Gunung Semeru menuju Puncak Mahameru (sebutan dari puncak Gunung Semeru) seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Pahami nama-nama serta jalur menuju puncak Mahameru

Ada Kelik, yang merupakan nama batas vegetasi (pertemuan antara hutan dengan lautan pasir di gunung Semeru) yang diambil dari nama seorang pendaki yang mengalami musibah disana. Di tempat lain umumnya dikenal sebagai Pelawangan, namun banyak juga yang menyebutnya dengan nama itu (pelawangan) biar lebih mudah diingat.

Selain itu, untuk menuju puncak Mahameru, pendaki akan melintasi jalur baru dengan melalui jalur dekat pos rusak dekat Kalimati. Kalian tinggal berjalan lurus saja searah dengan pos rusak yang berada di Kalimati. Jalur ini kabarnya memang merupakan jalur lama yang biasa digunakan untuk evakuasi.

Diharapkan bersabar ketika naik ke puncak, karena ada beberapa jalan sebelum Kelik yang kecil dan cuma bisa dilalui oleh satu orang. Tak heran jika musim pendakian tiba, di jalur ini umum terjadi kemacetan.

Kemudian hal yang harus diperhatikan adalah saat turun dari puncak gunung Semeru. Pendaki sangat diharapkan untuk fokus dan jangan terlalu terburu-buru. Kebanyakan korban masuk ke Blank 75 karena tidak sengaja berbelok arah ke kanan akibat lari dari atas dan masuk ke dalam zona tersebut.

Selalu perhatikan jalur yang dilewati dan menjelang Kelik, jangan mengambil jalur terlalu ke kanan, sebab blank 75 adalah akumulasi kesalahan pendaki dari salahnya memilih jalur ketika turun.

2. Siapkan Peralatan

Adapun alat-alat yang disiapkan antara lain jaket gunung, celana panjang, kaos kaki, sepatu gunung, slayer/buff/selendang/kupluk, headlamp sarung tangan atau bahkan jas ujan. Selain itu penggunaan trekking pole dan gaiter juga sangat dianjurkan, mengingat dalamnya trek pasir yang akan lewati untuk menuju ke puncak Gunung Semeru. Bahkan ada istilah, mendaki ke Puncak Semeru itu maju selangkah turun 3 langkah.

Pendaki pun harus memperhatikan untuk selalu melindungi jari tangan, telinga, hidung, maupun jari kaki. Pasalnya dingin ketika menuju puncak akan rentan menyusup ke tubuh dari area tubuh tersebut. Selain itu, umumnya summit gunung Semeru dilakukan dari dinihari (bahkan ada yang memulainya dari jam 21.00 – 22.00 WIB).

Hal ini dilakukan dengan pertimbangan jarak tempuh, beratnya medan dan kepadatan yang akan terjadi jalur. Dan mesti diingat, bahwa ada batas waktu aman di puncak gunung Semeru karena pertimbangan gas beracun yang keluar dari kawah Jonggring Saloko yakni pukul 9.00 WIB atau 10.00 WIB (pendaki harus sudah beranjak turun dari Puncak Semeru).

3. Persiapkan Logistik

Membawa logistik saat melakukan summit sangat wajib hukumnya di gunung manapun. Membawa perbekalan berupa air dan makanan diusahakan untuk dibawa masing-masing pendaki, jangan bergantung sama orang lain. Disarankan untuk membawa tas kecil (daypack) berukuran 10-25 liter untuk membawa logistik tersebut.

Tas itu bisa kalian bawa dalam packingan tas carrier kalian yang dikhususkan untuk summit atau kondisi darurat. Adapun fungsi dari tas itu adalah untuk membawa logistik, air mineral, kamera dan lain-lain ketika summit. (MC/DC)