
Tanjakan Cinta di Gunung Semeru – Foto: Mounture.com/Olis
Mounture.com — Siapa sih yang nggak kenal Tanjakan Cinta? Buat kamu yang pernah mendaki Gunung Semeru atau minimal pernah nonton 5 cm, pasti tahu tanjakan legendaris ini.
Letaknya ada persis di belakang Danau Ranu Kumbolo, dan sering banget jadi topik obrolan para pendaki—bukan cuma karena kemiringannya yang nyaris 45 derajat, tapi juga karena mitos cinta yang menyertainya.
Konon katanya, kalau kamu bisa melewati tanjakan ini tanpa menoleh ke belakang, maka cinta yang kamu pikirkan saat itu bakal terkabul.
Klise? Mungkin. Tapi lucunya, banyak juga yang masih percaya. Bahkan nggak sedikit yang sengaja melakukannya sambil berharap-harap cemas (dan ngos-ngosan), membayangkan wajah si dia yang entah sadar atau nggak lagi dibayangin di ketinggian 2.400 mdpl.
BACA JUGA:
Jodoh di Gunung: Mitos, Harapan, atau Emang Udah Jalannya?
Rekomendasi Tas Carrier Murah dan Bagus untuk Pendaki Pemula
Saya sendiri pernah nyoba. Iya, nyoba. Bukan karena percaya banget sama mitosnya, tapi karena… ya nggak ada salahnya juga kan? Siapa tahu jodoh datang dari arah ketinggian.
Uniknya, Tanjakan Cinta ini semacam tempat uji ketulusan. Kalau kamu lagi jomblo, kamu bakal mikir keras siapa yang mau kamu pikirin sambil menahan napas dan keringat.
Kalau kamu udah punya pasangan, biasanya malah sambil berharap hubungan kalian awet—asal jangan malah mikirin mantan, ya.
Tapi ya, mitos tetaplah mitos. Mau percaya silakan, nggak juga nggak apa-apa. Karena yang jelas, tanjakan ini tetap menguras tenaga, dan bukan cuma karena derajat kemiringannya, tapi karena ego kamu juga harus dilatih untuk nggak nengok ke belakang—baik secara harfiah maupun maknawi.
Yang jelas, setiap pendaki punya cara masing-masing menikmati Tanjakan Cinta. Entah untuk cari jodoh, nguji hubungan, atau cuma pengen ngetes stamina dan niat.
Tapi satu hal yang pasti: begitu kamu sampai di atas tanjakan itu dan nengok ke bawah, kamu bakal sadar… rasa capek itu sepadan.
Jadi, jodoh atau nggak jodoh, setidaknya kamu sudah menaklukkan satu hal besar: dirimu sendiri.
(mc/ls)