Sindiran Pendaki Soal Gunung

dok. Instagram/ @ke2nai

(Mounture.com) — Sejak munculnya film yang menceritakan tentang sebuah gunung di Indonesia yang laris ditonton, kini gunung pun semakin menjadi primadona kunjungan liburan para muda mudi. Banyaknya para pendaki dadakan yang ikut meramaikan aktifitas pendakian. Tak berarti ‘menghakimi’ film tersebut, tetapi memang ada efek film tersebut baik sisi positif dan juga ada sisi negatifnya.

Tak hanya menggenjot jumlah wisatawan dalam hal pariwisata tapi juga membantu masyarakat setempat dalam hal pemasukan. Meski demikian sisi negatifnya pun dirasakan juga oleh alam, seperti halnya makin banyak sampah di areal gunung karena kurangnya pedulinya terhadap dampak lingkungan, dan juga mengganggu habitat alam gunung karena keramaiannya.

Beberapa pendaki pun terkadang melakukan sindiran tingkah pola para ‘pendaki dadakan’ yang melakukan pendakian karena sekedar ikut-ikutan tren atau bahkan biar terlihat ‘hebat’ didalam pergaulannya.

“Ayah-Mamah sekarang aku udah gk takut lg main dGunung, krn dGunung sudah ramai byk teman layak”a dirumah,” ujar akun instagram @arie_mixphotoart.

dok. Instagram

Selain sindiran, ada juga beberapa pendaki yang mengingatkan untuk membawa kembali sampahnya turun, seperti diutarakan oleh akun @rasyidsiddiq. “Ranukumbolo Cluster… Jangan lupa bawa turun SAMPAH nya, jangan mengotori alam,” ucapnya dalam akun instagram.

dok. Instagram

Adapula yang menyebut kalau gunung sekarang ini seperti pasar. Seperti diungkapkan oleh akun @cimeyna. “Bukan hanya pasar, di gunung pun kini ramai,” ujarnya.

dok. Instagram

Meskipun makin hari makin ramai, apabila kita bisa menjaga kelestarian gunung itu, alangkah indahnya hal yang kita lakukan itu demi kelangsungan hidup para ‘penghuni’ hutan di gunung yang dikunjungi.

Dalam hal pendakian, ingat!!! ada kode etik para pendaki yang harus selalu diingat dan dipraktekkan yaitu Jangan Mengambil apapun Selain Gambar, Jangan Tinggalkan Apapun Selain Jejak Kaki dan Jangan Membunuh apapun selain Waktu. (MC/DC)