(Mounture.com) — Gunung Marapi yang terletak diantara Kabupaten Agam, Kotamadya Padang Panjang, dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat ini memang tak sepopuler Gunung Merapi di Jawa Tengah. Namun, gunung ini juga memiliki pesona alam yang sangat indah, di mana dari ketinggian gunung ini kalian akan bisa melihat dengan jelas gunung Singgalang serta Danau Singkarak.
Diceritakan oleh Andre Efendi (@andreefendi_), bahwa Gunung Marapi umumnya didaki oleh pendaki dari Sumatera barat sendiri, jadi tidak heran apabila teman-teman dari luar Pulau Sumatera mendaki gunung ini, akan mendengar sapaan yang cukup berbeda dengan sapaan pendaki di Pulau Jawa.
“Di sini (Gunung Marapi) mereka saling sapa dengan panggilan ‘pak dan bu’ ketika berpapasan dengan pendaki lainnya,” kisahnya, baru-baru ini.
Untuk bisa mendaki ke gunung ini, ada beberapa jalur pendakian gunung Marapi, yang paling populer adalah jalur pendakian dari Koto Baru, para pendaki bisa memulai perjalanan menuju basecamp dari pasar Koto Baru.
Dari Koto Baru ini para calon pendaki bisa menyewa kendaraan angkutan pedesaan atau dengan berjalan kaki. “Jika memilih dengan berjalan kaki, dari pasar Koto Baru akan menghabiskan waktu lebih kurang 60 menit,” terang Andre.
Untuk jarak perjalanan dari basecamp menuju Cadas tempat pendirian tenda terakhir lebih kurang menghabiskan waktu 8 jam atau para pendaki bisa mendirikan tenda lebih ke atas, pendaki di sana menyebutnya lapangan, yang ditempuh sekitar lebih kurang 45 menit.
Kendati memiliki pemandangan yang indah, namun sayangnya di Gunung Marapi kesadaran para pendaki akan penggunaan perlengkapan yang aman untuk pendakian masih sangat kurang, serta kesadaran pendaki soal sampah yang harus dibawa kembali turun juga kurang.
“Saya rasa itu berkaitan erat dengan ketidakseriusan pengelolaan untuk mengingatkan pendaki membawa kembali sampahnya, seperti tidak menahan identitas pendaki sebagai jaminan pengambilan yang akan ditukar dengan sampah mereka masing-masing,” ungkapnya. (MC/RL)
Foto: Instagram/@andreefendi_