Sejarah Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari di Rinjani

(Foto: Mounture.com/DenChito)

Mounture.com — Bila melakukan pendakian ke Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tak lengkap rasanya jika tak berkunjung ke Danau Segara Anak yang merupakan ikon dari gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dari Danau Segara Anak ini, pendaki bisa melakukan berbagai aktivitas seru, seperti memancing, mandi air panas, hingga bersantai sembari menikmati alam Gunung Rinjani. Selain itu, pendaki juga bakal disuguhkan dengan pemandangan Gunung Baru Jari.

Gunung Baru Jari merupakan gunung yang terletak di tengah-tengah Danau Segara Anak. Gunung Barujari yang dalam bahasa Lombok berarti ‘baru jadi’ memiliki ketinggian mencapai 2.376 mdpl, dan merupakan gunungapi sekunder Rinjani yang tumbuh di dalam kaldera Rinjani.

BACA JUGA: Mengenal Gunung Barujari di Kaldera Rinjani

Dikutip dari akun instagram resmi Taman Nasional Gunung Rinjani (@btn_gn_rinjani), dijelaskan bahwa pada masa fase penghancuran gunungapi, Gunung Rinjani telah membentuk suatu kaldera yang saat ini sebagian besar terisi air dan membentuk danau yang dikenal dengan sebutan Danau Segara Anak pada ketinggian 2.010 mdpl.

“Danau ini berbentuk bulan sabit dengan luas sekitar 11.126 Ha dan mmiliki kedalaman sekitar 160 sampai 230 m,” tulis TNGR via Instagram.

Lebih lanjut dijelaskan, di sekeliling Danau Segara Anak dibatasi dinding kaldera yang tingginya mencapai 650 m, disusun perlapisan batuan berupa lava dan piroklastik, serta diterobos oleh berbagai bentuk dike dan sill sehingga membentuk hasil seni alami yang sangat menarik.

BACA JUGA: Mengenal Jalur Selatan Pendakian Gunung Rinjani

Akibat tektonik vulkanik yang terus menerus, di tengah-tengah kaldera muncul kerucut baru gunungapi yang dinamakan Gunung Baru Jari. Dari hasil catatan sejarah letusannya sejak abad-19, gunungapi ini telah meletus beberapa kali. Letusan pada 2009 menghasilkan kawah, kubah lava, endapan piroklastik dan lahar.

“Gunung Barujari merupakan gunung aktif dan masuk dalam zona inti kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, oleh sebab itu pendaki tidak diperbolehkan untuk mendekatinya hingga radius 1,5 km,” terang TNGR. (MC/PC)