Rekomendasi Wisata di NTB, dari Sirkuit hingga Desa Wisata

Bukit Merese di Pulau Lombok (Foto: Mounture.com/DenChito)

Mounture.com — Nusa Tenggara Barat (NTB) disebut-sebut akan menjadi destinasi tujuan wisatawan minat khusus dalam bidang olahraga atau sport tourism. Hal ini dikarenakan NTB mempunyai sirkuit berskala internasional, yakni Sirkuit Mandalika.

Selain sirkuit berskala internasional sebagai salah satu daya tarik sport tourism, wisata NTB juga terkenal akan bentang alam yang sangat indah. Nusa Tenggara Barat memiliki pantai-pantai yang indah, budaya yang masih terjaga dengan baik, hingga desa wisata yang menyimpan sejuta pesona.

Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berlibur berbeda di Nusa Tenggara Barat, bisa berkunjung antara bulan Februari atau Maret. Karena akan ada berbagai event internasional dan festival budaya yang akan digelar di bulan-bulan tersebut.

BACA JUGA: Keseruan yang Bisa Dilakukan di Danau Segara Anak Rinjani

Dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berikut beberapa destinasi wisata andalan di NTB yang bisa dikunjungi.

Kawasan Mandalika

Mengunjungi NTB kurang lengkap kalau tidak singgah di Mandalika. Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP), Mandalika menyimpan banyak pesona. Salah satu yang sudah disinggung sebelumnya adalah Sirkuit Mandalika.

Sirkuit Mandalika akan kembali menggelar ajang balap motor kelas dunia, yakni World SuperBike 2023 (WSBK) pada 2 -3 Maret 2023 mendatang, dan akan masuk kalender balap MotoGP 2023 pada Oktober mendatang.

Ada satu keunikan dari Sirkuit Mandalika, di mana pada tikungan ke-15 dan 16, terdapat motif tenun Suku Sasak yang menjadi ciri khas dari sirkuit di dekat pantai ini.

BACA JUGA: Ini Pilihan Oleh-oleh Khas Pulau Lombok

Bukit Merese

Destinasi wisata alam di NTB yang menawarkan keindahan perbukitan hijau, bentang pasir putih, dan gradasi warna air laut yang memesona, yakni Bukit Merese.

Berlokasi di Lombok Tengah, untuk menuju puncak bukit dan melihat langsung keindahan alam yang dimiliki Nusa Tenggara Barat, di mana wisatawan hanya perlu berjalan kaki selama 15 menit.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi Bukit Merese adalah pagi hari atau menjelang matahari tenggelam. Sebab, tempat ini menawarkan bentang alam yang tak berujung, lengkap dengan sunset yang indah dan memanjakan mata.

BACA JUGA: Kemenparekraf Bakal Hadirkan Pariwisata Berkualitas pada 2023

Gili Nanggu

NTB terkenal dengan Gili yang indah, yang mana Gili atau pulau kecil ini tersebar hampir di beberapa perairan Lombok. Salah satu gili yang wajib dikunjungi adalah Gili Nanggu.

Lokasinya berada di Selat Lombok atau di pesisir barat Pulau Lombok. Gili Nanggu merupakan pulau tak berpenghuni yang berada di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Di lokasi ini kita bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan aktivitas snorkeling maupun menyelam. Ikan-ikan dan terumbu karang yang masih terjaga dengan baik akan menyambut kita di bawah perairannya.

Desa Adat Sade

Bagi Anda yang menyukai budaya lokal, tak ada salahnya mengunjungi Desa Adat Sade. Salah satu desa wisata di NTB ini berada di Rembitan, Lombok Tengah. Di desa ini Anda bisa melihat langsung keseharian dari masyarakat Suku Sasak. Salah satunya menenun kain yang menjadi cenderamata khas dari Desa Sade.

Menariknya lagi, Anda juga bisa melihat langsung rumah adat Suku Sasak yang tergolong unik. Karena dindingnya terbuat dari anyaman dengan atap alang-alang kering. Sementara bagian lantai rumahnya terbuat dari campuran kotoran kerbau, tanah liat, dan jerami.

BACA JUGA: Menparekraf Ajak Komunitas Sepeda Motor Nikmati Wisata Minat Khusus di Lombok

Festival Bau Nyale

Selain mengunjungi desa wisata di NTB, tak ada salahnya Anda mencoba tradisi menangkap cacing di sekitar Pantai Kuta dan Pantai Seger. Tradisi ini dikenal dengan istilah Bau Nyale, yang biasanya diadakan setiap tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan Suku Sasak.

Masyarakat Sasak percaya, tradisi berburu nyale ini dapat mendatangkan kesejahteraan. Nantinya cacing yang didapat dalam perburuan akan ditaburkan di sawah-sawah, atau diolah menjadi makanan.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan atau ikut langsung Festival Bau Nyale, biasanya festival ini akan digelar sekitar bulan Februari atau Maret. (MC/RIL)