Mounture.com — Belakangan ini, tren pendakian di kalangan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal itu pastinya membawa dampak terhadap gunung hingga masyarakat sekitar baik itu dari sisi positif dan juga negatif.
Diantara maraknya wisata pendakian, seringkali pendaki yang melakukan pendakian ke gunung bukan hanya ingin menikmati alam, tetapi hanya sekedar ikut-ikutan tren saja atau hanya ingin pamer di media sosial.
Adapun pendaki gunung sejatinya merupakan orang yang peduli akan kelestarian lingkungan, di mana pendaki sejati tidak akan merusak alam yang ada di kawasan gunung itu sendiri. Misalnya seperti tidak membuang sampah sembarangan, hingga merusak kelestarian alam lainnya.
Baca juga: Pendaki Gunung Harus Tahu ini
Namun, belakangan ini pendaki ikut-ikutan tren sangat marak berkecimpung di dunia pendakian. Mereka inilah yang tidak peduli dengan alam, yang hanya memedulikan diri sendiri demi sebuah konten.
Mulai dari membuang sampah sembarangan, tidak memedulikan teman pendakiannya, hingga tidak mempersiapkan secara matang perlengkapan dan peralatan pendakian yang semestinya.
Alangkah baiknya, pendaki-pendaki model ikut-ikutan ini lebih mau belajar dari pengalaman, ataupun dari pendaki-pendaki sejati lainnya yang memang peduli akan kelestarian alam.
Baca juga: 4 Gunung di Indonesia dengan Biaya Pendakian Termahal
Hal itu dimaksudkan agar gunung-gunung meskipun tetap menjadi tren tetapi masih akan lestari dan tidak dirusak oleh tangan-tangan dari oknum pendaki ikut-ikutan tersebut.
Perlu diingat, bahwasanya etika seorang pendaki adalah dilarang mengambil apapun kecuali foto atau video, dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak, dilarang membunuh apapun kecuali waktu. (MC/LS)