Gunung Mandalawangi Garut: Pesona Alam dan Tantangan Pendakian di Perbatasan Bandung–Garut

Gunung Mandalawangi Garut

Foto: Instagram/@ngeureuyeuh.adv

Mounture.com — Gunung Mandalawangi merupakan salah satu gunung yang memisahkan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Meskipun tidak terlalu tinggi, dengan ketinggian sekitar 1.650 mdpl, gunung ini menawarkan keindahan alam yang masih alami serta jalur pendakian yang menantang bagi para petualang.

Gunung ini berada di antara Desa Mandalawangi dan Bojong (Cicalengka, Bandung) di sisi utara, serta Desa Karangtengah dan Mandalasari (Kadungora, Garut) di sisi selatan. Letaknya yang strategis menjadikannya destinasi populer bagi pendaki dari dua kabupaten tersebut.

Pendakian Gunung Mandalawangi dimulai dari basecamp Rancasalak, Kadungora, Garut. Dari sini, para pendaki akan melewati jalur yang didominasi oleh hutan bambu, pinus, dan area perkebunan kopi yang rapi.

Meskipun tidak setinggi gunung-gunung lain di Jawa Barat, jalur Mandalawangi cukup menantang. Beberapa titik memiliki tanjakan curam yang membutuhkan stamina ekstra, bahkan tali bantu untuk melewatinya.

Pendaki akan melewati empat puncak utama yaitu Puncak 1, Puncak 2, Puncak 3, dan Puncak Kujang, yang masing-masing menawarkan panorama berbeda.

Dari puncaknya, hamparan pegunungan Bandung dan Garut tampak menawan, terutama saat matahari terbit. Suasana sejuk dan udara segar menjadikan Gunung Mandalawangi tempat ideal untuk melepaskan penat sekaligus menikmati petualangan ringan.

BACA JUGA: Etika Buang Hajat di Gunung: Panduan Penting bagi Para Pendaki

Gunung Mandalawangi mudah diakses dari pusat Kota Garut maupun Bandung.

– Dari Garut, perjalanan menuju basecamp Kadungora memakan waktu sekitar 45 menit.

– Dari Bandung, pendaki bisa melalui jalur Cicalengka dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Akses ke basecamp juga cukup nyaman karena dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Jalur ini sudah banyak digunakan komunitas pendaki lokal dan menjadi salah satu trek favorit di kawasan selatan Bandung Raya.

Sebelum mendaki, pastikan kondisi fisik prima dan perlengkapan memadai. Gunung ini cocok untuk pendaki tingkat menengah, karena meski jarak tempuh tidak panjang, medan yang curam cukup menguras tenaga.

Waktu terbaik untuk mendaki adalah antara Juni hingga September, saat cuaca cerah dan tanah kering. Selalu patuhi aturan lokal, termasuk menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan.

Selain menjadi destinasi pendakian, Gunung Mandalawangi juga memiliki nilai sejarah dan konservasi penting. Keasriannya perlu dijaga agar tetap menjadi ruang hijau alami di antara dua kabupaten besar Jawa Barat.

Keindahan hutan bambu, aroma kopi dari perkebunan warga, serta udara pegunungan yang sejuk menjadikan Mandalawangi sebagai pilihan wisata alam yang menenangkan sekaligus menantang.

(mc/sr)