
Mounture.com — Mendaki gunung memang menyenangkan, namun di balik keindahan dan tantangan pendakian, ada hal yang sering dianggap sepele namun penting untuk diperhatikan, yaitu cara buang hajat di gunung.
Aktivitas ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika pendakian berlangsung lama dan jarak tempuh antar pos cukup jauh. Meskipun beberapa gunung kini sudah menyediakan toilet umum di area camp, sayangnya fasilitas tersebut sering kali tidak terawat dan tidak layak pakai.
Agar tetap menjaga kebersihan alam dan menghormati sesama pendaki, berikut panduan yang perlu diikuti jika harus buang hajat di gunung.
BACA JUGA: Simak! Cara Merawat Peralatan Outdoor agar Awet dan Siap Dipakai Kapan Saja
1. Sediakan Tisu Kering
Selalu bawa tisu kering, di mana Anda bisa meneteskan sedikit air ke tisu tersebut agar lebih efektif. Namun ingat, jangan pernah meninggalkan tisu bekas di alam terbuka. Kumpulkan dan bawa kembali bersama sampah lainnya agar tidak mencemari lingkungan.
2. Buat Lubang untuk Kotoran
Jika terpaksa buang hajat di alam, buatlah lubang kecil dengan kedalaman sekitar 15–20 cm. Hal ini bertujuan agar kotoran tidak menimbulkan bau atau mencemari lingkungan sekitar. Setelah selesai, tutup kembali lubang tersebut dengan tanah atau daun kering.
3. Gunakan Matras atau Pelindung
Bawa matras kecil atau kain untuk menjaga privasi saat buang hajat, terutama di area terbuka yang minim semak. Ini juga membantu agar kegiatan tetap tertutup dan tidak mengganggu pendaki lain.
4. Pilih Lokasi yang Aman dan Tepat
Pilih tempat yang jauh dari jalur pendakian, area camp, dan sumber air seperti sungai atau danau. Hindari lokasi yang curam atau berpotensi longsor. Tujuannya agar tidak mengganggu ekosistem dan tetap aman bagi diri sendiri.
Penting diingat, menjaga kebersihan gunung adalah tanggung jawab setiap pendaki. Dengan mengikuti etika buang hajat yang benar, kita turut berkontribusi menjaga keasrian alam dan menciptakan pengalaman pendakian yang nyaman bagi semua.
(mc/sr)





