
Foto: Indonesia Travel
Mounture.com — Desa Wisata Dieng Kulon merupakan salah satu destinasi unggulan di Dataran Tinggi Dieng yang berada di ketinggian sekitar 2.000–2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Desa ini menawarkan udara segar, pemandangan alam mempesona, lingkungan yang masih alami, serta kekayaan budaya yang eksotis. Dikenal juga sebagai Desa Wisata Banjarnegara, Dieng Kulon menjadi pusat seni dan kerajinan yang diproduksi untuk pasar Wonosobo.
Dikutip dari laman Indonesia Travel, disebutkan bahwa asal-usul nama “Dieng” masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut berasal dari bahasa Sanskerta, yakni “Di” (gunung/tempat tinggi) dan “Hyang” (surga), yang berarti “gunung tempat para dewa bersemayam”.
Ada pula versi yang menyebutkan dari bahasa Jawa kuno “Adi” dan “Aeng” yang berarti “aneh dan indah”, atau dari bahasa Sunda kuno “Di” dan “Hyang” yang berarti “Rumah Tuhan”.
Sementara itu, kata “Kulon” berasal dari bahasa Jawa yang berarti barat, karena kawasan Dataran Tinggi Dieng terdiri dari dua desa: Dieng Wetan (timur) dan Dieng Kulon (barat).
BACA JUGA: Freeport Indonesia dan Balai Taman Nasional Lorentz Bersihkan Jalur Pendakian Puncak Carstensz
Akses menuju Desa Wisata Dieng Kulon, bisa melalui beberapa jalur, di antaranya:
– Dari Yogyakarta: ±115 km (3–4 jam)
– Dari Purwokerto: ±105 km (2,5–3,5 jam)
– Dari Semarang: ±135 km (4–5 jam)
Akses utama menuju desa ini adalah melalui Wonosobo. Tidak tersedia transportasi umum langsung, sehingga pengunjung disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil (7-seater) dari Yogyakarta atau Semarang. Lokasi dapat ditemukan melalui GPS dengan kata kunci “Desa Wisata Dieng Kulon”.
Setibanya di Kota Dieng, dari papan petunjuk “Welcome to Dieng”, pengunjung dapat berbelok kiri menuju Kompleks Candi Arjuna dan melanjutkan perjalanan sekitar 750 meter untuk mencapai desa ini.
Wisatawan dapat menjelajahi desa dengan berjalan kaki, bersepeda gunung, atau menggunakan sepeda motor. Untuk destinasi yang lebih jauh, seperti Candi Arjuna, Museum Kailasa, Kawah Sikidang, Danau Warna, Formasi Batu Ratapan Angin, atau Bukit Sikunir, kendaraan pribadi lebih disarankan.
(mc/ril)