Gunung Cakrabuana: Pesona Alam, Jalur Pendakian, dan Sejarah di Perbatasan Majalengka, Garut, dan Tasikmalaya

Gunung Cakrabuana

Foto: Instagram/@cepyavey

Mounture.com — Gunung Cakrabuana, atau kerap disebut Gunung Cakra, adalah salah satu gunung ikonik di Jawa Barat yang berada di antara tiga kabupaten, yaitu Majalengka, Garut, dan Tasikmalaya.

Dengan ketinggian sekitar 1.732 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menyajikan pemandangan hutan tropis yang lebat serta jalur pendakian yang masih relatif sepi, cocok bagi pendaki yang mencari ketenangan.

Nama “Cakrabuana” berasal dari kata “Cakra” yang berarti menjaga dan “Buana” yang berarti tanah. Gunung ini memiliki tiga puncak, dengan puncak tertinggi di bagian tengah (1.732 mdpl), diikuti puncak timur (1.726 mdpl), serta puncak barat (1.719 mdpl).

Selain keindahan alam, Gunung Cakrabuana juga memiliki nilai sejarah. Konon, gunung ini menjadi tapal batas antara Kerajaan Pakuan Pajajaran dan Kerajaan Galuh pada masa lampau. Hal ini diperkuat dengan keberadaan situs berupa tugu batu berjejer di puncaknya.

BACA JUGA: Kenapa Summit Attack Selalu Dimulai Dini Hari? Ini Jawaban Ilmiahnya

Gunung Cakrabuana memiliki empat jalur pendakian resmi yang dapat dipilih, yakni via Bunar di Kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya, via Cakrawati Lemahputih di Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, Kemudian via Sukanyiru di Kecamatan Wado, Sumedang, dan jalur dari arah barat melalui Kecamatan Malangbong, Garut.

Adapun jalur via Cakrawati Lemahputih (Majalengka) menjadi favorit pendaki karena aksesnya cukup jelas. Pendakian dimulai dari Dusun Cakrawati III, setelah melewati rute Talaga – Bantarujeg – Lemahsugih.

Dari titik awal, pendaki akan melalui Cigorowong, hutan lindung, sungai kecil, hingga area bedeng pekerja rotan yang sering dijadikan tempat istirahat. Setelah menanjak melewati jalur berlapis humus dari dedaunan, pendaki akhirnya akan tiba di puncak Gunung Cakrabuana.

BACA JUGA: Gunung Api Banda: Pesona Pendakian Gunung dan Lautan Sekaligus di Maluku

Gunung ini memiliki beberapa daya tarik, antara lain:

1. Panorama Alam yang Menakjubkan

Dari puncak, pendaki bisa menikmati hamparan hutan hijau, bahkan melihat gunung-gunung lain di sekitar Jawa Barat saat cuaca cerah.

2. Keanekaragaman Flora dan Fauna

Gunung ini menjadi rumah bagi flora khas seperti rasamala, kantong semar, serta berbagai jenis burung endemik Jawa.

3. Spot Fotografi Alami

Jalur setapak yang rimbun, kabut hutan, serta momen matahari terbit dari puncak menjadi spot foto favorit pendaki.

(mc/ril)