Tren Wisata Spontan Bakal Percepat Target Pergerakan Wisnus pada 2023

  • 17 January 2023 09:58

Ilustrasi (Foto: Kemenparekraf)

Mounture.com — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini wisata spontan yang menjadi tren wisatawan saat ini dalam memutuskan melakukan perjalanan wisata akan mempercepat pencapaian target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2023 dengan nilai kontribusi PDB pariwisata di atas 4 persen.

Menparekraf Sandiaga, mengatakan wisata spontan terjadi dikarenakan adanya pelonggaran aturan PPKM dan kemudahan perjalanan dalam negeri (PPDN) maupun perjalanan luar negeri (PPLN) menjadi faktor pendorong bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan sewaktu-waktu atau secara spontan.

“Wisata spontan atau biasa yang dikenal wisata yang instan ini semakin terpicu dengan pelonggaran aturan PPKM, kami ingin wisata spontan jadi momentum kita untuk mengambil keputusan kebijakan-kebijakan untuk bisa kita sesuaikan,” katanya.

BACA JUGA: Kemenparekraf Dorong Pembangunan Kereta Gantung di Rinjani pada 2023

Tren perjalanan wisata secara spontan secara kuantitatif memberikan kontribusi cukup besar dalam mendorong pergerakan wisnus. Oleh karenanya Menparekraf Sandiaga mengimbau agar ketersediaan kursi transportasi seperti pesawat dan kereta harus ditingkatkan.

Kemenparekraf akan terus melakukan koordinasi dengan Kemenhub dan berbagai pihak terkait penambahan ketersediaan kursi baik dari luar maupun dalam negeri. Serta penambahan kapasitas transportasi darat (kereta api, bus) dan laut.

“Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemulihan tingkat penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen sementara jumlah demand-nya belum maksimal, masih 40 persen sampai 50 persen. Sedangkan penerbangan dari dan keluar negeri mencapai 33 persen sepanjang pemulihan pandemi,” kata Sandiaga.

BACA JUGA: Kemenparekraf Bakal Hadirkan Pariwisata Berkualitas pada 2023

Desa wisata diharapkan dapat menjadi destinasi utama para wisatawan spontan. Mengingat selama libur natal dan tahun baru, desa wisata menjadi pilihan banyak wisatawan.

Pada kesempatan sama, Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan tentang wacana harpitnas sebagai salah satu upaya mencapai target perjalanan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar pada 2023.

Ia mengatakan, optimalisasi hari libur kejepit telah diajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenpanRB).

“Sudah kami ajukan juga di KemenpanRB, bagaimana kita tahun ini dimulai mungkin dengan beberapa dulu, jangan semua hari libur. Misal, hari libur yang jatuh hari Sabtu di kedepankan hari Jumat, atau dimundurkan di hari Senin kalau jatuh di hari Minggu,” tukas Sandiaga,

“Sementara kalau perayaan agama bisa di hari itu sendiri. Ini dampaknya bisa semakin dilihat dari lebih lama waktu untuk melakukan pergerakan wisatawan,” tambah Menparekraf.

Ia optimistis libur di hari kejepit bisa meningkatkan produktivitas dan membuat pikiran menjadi lebih fresh.

“Dan telah terbukti melalui studi bahwa setelah long weekend itu kembali fresh dan produktivitasnya lebih tinggi, dan itu sudah ada acuan dari keilmuannya,” tutup Menparekraf. (MC/RIL)