TNBB Sebut Populasi Burung Curik Bali Alami Peningkatan

Burung Curik Bali (dok. TNBB)

Mounture.com — Kabar gembira datang dari Taman Nasional Bali Barat (TNBB), di mana berdasarkan hasil monitoring pada akhir Mei 2020, burung Curik Bali yang berada di kawasan TNBB berhasil mengalami peningkatan menjadi 303 ekor, meningkat dari populasi di alam tahun 2019 sebanyak 256 ekor dan baseline data tahun 2015 sejumlah 57 ekor.

Restocking populasi melalui pelepasliaran burung hasil penangkaran (pembinaan populasi) menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan populasi burung Curik Bali di alam,” ujar Agus Ngurah Krisna, Kepala Balai TN Bali Barat, dalam keterangan resmi di Gilimanuk, akhir pekan lalu.

Menurut dia, upaya mengembangbiakkan burung Curik bali untuk kepentingan restocking ini dilakukan di Unit Suaka Satwa Curik Bali di Tegal Bunder. Salah satu metodenya dengan membawa anakan Curik Bali yang telah berumur 8 bulan ke kandang habituasi di Cekik, Labuan Lalang dan Berumbun untuk proses adaptasi sebelum dilepasliarkan.

“Saat ini jumlah burung secara keseluruhan di Suaka Satwa ini tercatat sebanyak 417 ekor. Balai TNBB pun kembali melepasliarkan sebanyak 52 ekor Curik Bali ke alam pada Sabtu, 27 Juni 2020,” kata Agus.

Dia menjelaskan bahwa dalam suasana pandemi Covid-19 proses pelepasliaran dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan berkoordinasi dengan sektor lain, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Petanian dan Pangan Pemkab, dan Balai Besar Veteriner dalam rangka One Health yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan kesehatan hewan.

“Perhatian ditujukan kepada kondisi kesehatan, animal welfare, dan wilayah sebaran habitat satwa di lokasi pelepasliarannya,” ungkap dia.

Agus pun menjelaskan jika indikator keberhasilan pelepasliaran ditunjukkan dari produktivitas burung menghasilkan anakan di alam. Selama Januari sampai dengan Mei 2020, kata dia, produktivitas indukan di alam meningkat signifikan.

“Di Labuan Lalang terdapat 13 pasang indukan yang telah melahirkan anakan sebanyak 38 ekor, melebihi jumlah anakan selama 1 tahun pada 2019 sebanyak 34 ekor. Di Cekik terdapat 12 pasang indukan dengan 33 ekor anakan. Di Brumbun 8 pasang indukan dengan 22 ekor anakan,” tuturnya. (MC/PC)