TN Gunung Gede Pangrango Rilis Hasil Survei Dampak Pandemi pada Masyarakat Sekitar

  • 2 November 2021 07:07

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Mounture.com — Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP) merilis hasil survei dampak pandemi covid-19 yang dilakukan kepada masyarakat sekitar kawasan selama periode 11 – 18 Oktober 2021. Survei itu dilakukan oleh 269 responden yang mengisi secara daring (dalam jaringan/online).

Berdasarkan survei tersebut, mencatat bahwa TNGGP memberikan potensi pendapatan kotor sekitar Rp173 ribu dan laba bersih sekitar Rp134 ribu per orang per hari bagi masyarakat sekitar, khususnya pada sektor pariwisata.

“Jenis usaha wisata di antaranya penyediaan makanan/minuman, base camp, penyewaan alat-alat camping, pemandu wisata, souvenir/cinderamata/oleh-oleh, dan jasa transportasi. Usaha tersebut sebagian besar dilakukan di Cibodas dan Gunung Putri di Cianjur, serta Situgunung di Sukabumi,” tulis TNGGP melalui akun resmi instagramnya (@bbtn_gn_gedepangrango).

Dalam laporannya, TNGGP menyebutkan bahwa data utama survei ini berupa pendapatan kotor (omset) dan pendapatan bersih (laba bersih) masyarakat pelaku wisata yang dibandingkan antara pendapatan ketika wisata di TNGGP ditutup dan ketika dibuka. Selisih keduanya dapat dianalogikan sebagai nilai kemanfaatan TNGGP bagi masyarakat.

Disebutkan pula bahwa sebagian besar responden (87,73%) memiliki pekerjaan utama terkait kegiatan pariwisata alam di TNGGP dan sekitarnya. Hanya kurang dari 15% responden yang mengaku kegiatan yang pada sektor wisata yang mereka lakukan di sekitar TNGGP merupakan pekerjaan atau kegiatan sampingan saja.

Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tersebut khususnya pada sektor pariwisata, bergantung pada keberadaan TNGGP untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Pada survei itu, responden menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat memperoleh pendapatan kotor (omset) dan laba bersih kurang dari Rp50 ribu per hari, atau bahkan tidak menerima sama sekali ketika wisata di TNGGP ditutup. Sementara omset tersebut akan meningkat hingga Rp500 ribu per hari ketika wisata di TNGGP dibuka.

Laba bersih yang diterima sebagian besar masyarakat juga meningkat pada kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari ketika wisata di TNGGP dibuka kembali. Kondisi ini memperlihatkan adanya dampak langsung keberadaan TNGGP terhadap pendapatan masyarakat sekitar kawasan.

“Gambaran tersebut berdasarkan dari seluruh responden pada semua lokasi wisata dan untuk semua jenis usaha wisata yang dilakukan,” tulis TNGGP dalam laporannya. (MC/PC)