Mounture.com — Di tengah transformasi industri teh nasional, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui subholdingnya PTPN IV PalmCo kembali menorehkan prestasi gemilang.
Perusahaan berhasil meraih 6 penghargaan dalam ajang bergengsi National Tea Competition (NTC) 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Teh Indonesia (ATI) di Jogja Expo Center, Yogyakarta.
Salah satu pencapaian terbesar datang dari Teh Butong, produksi unit Bah Butong milik PTPN IV Regional II, yang berhasil meraih juara pertama kategori Broken Pekoe (BP). Teh ini mengungguli 91 sampel dari berbagai perusahaan perkebunan besar, baik BUMN maupun swasta.
Tak hanya itu, PTPN IV PalmCo juga menyapu bersih lima penghargaan tambahan di kategori Broken Orange Pekoe (BOP), Broken Orange Pekoe Fannings (BOPF), Pekoe Fannings (PF), dan Dust. Seluruhnya diproduksi oleh pabrik teh Tobasari dan Butong, menjadikan PalmCo sebagai peserta dengan penghargaan terbanyak di ajang NTC edisi ketiga ini.
BACA JUGA: Festival Sandeq Silumba 2025, Warisan Budaya Mandar Siap Go Internasional
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan bukti keberhasilan transformasi perusahaan dalam mengangkat kembali kejayaan teh BUMN.
“Penghargaan ini wujud keyakinan kami bahwa produk PTPN mampu bersaing di level tertinggi,” ujarnya melalui keterangan resmi, baru-baru ini.
Ketua Umum ATI, Dede Kusdiman, mengapresiasi pencapaian PalmCo. Menurutnya, kemenangan ini membuktikan bahwa teh produksi BUMN telah berbenah dan mampu bersaing dengan standar mutu terbaik.
“Kami semua terkejut melihat hasilnya. Teh dari PalmCo unggul di berbagai aspek kualitas, lima penghargaan dari Tobasari dan satu dari Butong. Ini menunjukkan standar mutu yang sangat tinggi,” jelasnya.
Dede juga mengungkapkan kabar baik bahwa komoditas teh PTPN IV PalmCo akhirnya berhasil membukukan laba setelah hampir 30 tahun merugi. Menurutnya, langkah manajemen yang berfokus pada mutu dan kebutuhan pasar menjadi strategi tepat untuk mendongkrak daya saing.
Region Head PTPN IV Regional II, Budi Susanto, menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja kolektif seluruh tim kebun dan pabrik. Proses produksi teh dilakukan dengan standar ketat, mulai dari pemetikan pucuk, pelayuan, penggulungan, pengeringan, hingga sortasi.
Produk teh PalmCo kini telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional seperti Rainforest Alliance, ISO 9001, ISO 17025, serta Halal. Dengan prestasi di NTC 2025, PalmCo semakin mengukuhkan diri sebagai produsen teh ortodoks unggulan Indonesia yang siap bersaing di pasar nasional maupun internasional.
(mc/ril)