Pascaerupsi, Wajah Gunung Semeru Alami Ubahan

Penampakan wajah Gunung Semeru pascaerupsi (dok. TNBTS)

Mounture.com — Sejak letusan pada Mei 2008, Gunung Semeru terus membangun kubah lava. Hingga 1 Desember 2020, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu meruntuhkan sedikit kubah sebelah barat dan mengalirkannya ke Besuk Curah Kobokan (besuk adalah aliran lahar permanen), sedikit mengisi Besuk Lanang di sebelah timur dan Besuk Sumbersari di sebelah baratnya.

Dikutip dari akun resmi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), @bbtnbromotenggersemeru, dijelaskan bahwa runtuhan kubah waktu itu pada sawah diantara Besuk Sumbersari dan Besuk Curah Kobokan tidak banyak terdampak.

“Dusun Curah Kobokan sisi timur besuk dan Dusun Sumbersari (Umbulan dan Kamar A) juga relatif aman. Mbah Semeru masih menyisakan kubahnya yang megah dengan tumpukan material di bawahnya,” tulis akun tersebut.

dok. TNBTS

Sementara tahun ini, tepatnya 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang mengalami erupsi telah benar-benar merubah wajahnya. Perubahan wajah Semeru dibantu oleh hujan yang deras telah meruntuhkan hampir semua kubah lava dan kembali mengalirkannya lewat Besuk Curah Kobokan, mengisi penuh Besuk Lanang dan menimbun sawah di Besuk Sumbersari, bahkan meluberkannya hingga Umbulan dan Kamar A.

Gunung Semeru (dok. TNBTS)

“Dusun Curah Kobokan terpapar material vulkanik. Jembatan bersejarah Geladak Perak, keduanya terseret aliran lahar dan meluberkannya ke Desa Sumber Wuluh sisi selatan jembatan,” jelas TNBTS. (MC/RIL)