Mitos Kaitan Gunung Slamet dan Ramalan Jayabaya

Penampakan Gunung Slamet dari ketinggian – Foto: id.wikipedia.org

Mounture.com — Gunung Slamet yang berada di perbatasan antara Kabupaten Brebes, Purbalingga, Banyumas, Tegal, dan Pemalang, Jawa Tengah ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.

Gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu merupakan salah satu destinasi wisata pendakian favorit dikarenakan panorama yang indah serta medan yang dilalui saat mendaki ke puncak terbilang cukup menantang.

Namun di balik keindahan Gunung Slamet, terdapat mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Salah satu mitosnya mengenai ramalan Jayabaya, yang merupakan Raja Kediri.

Dikutip dari akun instagram resmi Perum Perhutani (@perumperhutani), disebutkan bahwa masyarakat sekitar percaya bahwa Raja Kediri itu meramalkan aktivitas vulkanik gunung ini, di mana dengan meletusnya Gunung Slamet maka akan membelah menjadi dua Pulau Jawa.

BACA JUGA:

Mengenal Jalur Pendakian Gunung Rinjani via Torean

Beberapa Film Indonesia tentang Pendakian Gunung

Selain itu, masyarakat sekitar percaya bahwa letusan Gunung Slamet yang berada di tengah-tengah pantai utara dan selatan itu bakal membuat parit, yang mana parit itu akan menyatukan pantai utara dan selatan.

Cerita mitos mengenai Gunung Slamet dan ramalan Jayabaya ini masih dipercaya, kendati kebenaran mitos tersebut kebenarannya belum dapat dibuktikan.

Tak hanya itu, penamaan Gunung Slamet yang memiliki arti ‘Selamat’ ini disebut diberikan karena diyakini bahwa gunung ini tidak akan meletus besar dan aman bagi masyarakat sekitarnya. Gunung Slamet sendiri dipercaya menjadi penjaga bagi masyarakat sekitar. Mitos ini diyakini oleh warga yang berada di lereng gunung.

Berdasarkan data letusan Gunung Slamet, tercatat letusan gunung ini sejak abad ke-19. Oleh karena itu, gunung ini dianggap aktif dan sering mengalami erupsi kecil.

Aktivitas vulkanik terakhir Gunung Slamet terjadi pada Mei hingga Juni 2019 yang masih mengeluarkan lava pijar. Gunung Slamet juga pernah meletus pada tahun 1999.

(mc/ril)