Mengenal Gejala Hipoksia

(Mounture.com) — Hipoksia adalah kondisi kurangnya pasokan oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Hipoksia bisa merupakan kondisi lanjutan dari hipoksemia, yaitu rendahnya pasokan oksigen pada pembuluh darah bersih (pembuluh arteri). Hipoksia merupakan kondisi berbahaya, karena otak, hati, dan organ lainnya bisa rusak dengan cepat ketika tidak mendapat oksigen yang cukup.

Bagi pendaki gunung, Hipoksia harus selalu di waspadai, pasalnya kadar oksigen di gunung biasanya terbilang rendah saat akan menuju ke puncak gunung. Gejala Hipoksia bisa mendadak muncul, cepat memburuk (akut), atau bersifat kronis. Berikut ini beberapa gejala hipoksia yang umumnya terjadi:

– Napas pendek.
– Kebingungan.
– Berkeringat.
– Kulit berubah warna, menjadi biru atau merah keunguan.
– Sesak napas.
– Halusinasi.
– Batuk-batuk.
– Kelelahan.
– Detak jantung cepat.
– Napas berbunyi (mengi).

Penanganan gejala Hipoksia dapat dilakukan dengan cara memasok oksigen ke dalam tubuh. Tubuh penderita Hipoksia akan dipasok oksigen menggunakan selang atau masker oksigen. Semakin cepat kadar oksigen dalam tubuhnya kembali normal, semakin kecil risiko kerusakan organ tubuh.

Hipoksia juga bisa menimbulkan komplikasi jika terjadi kesalahan dalam penanganannya. Pemberian oksigen berlebihan justru bisa meracuni jaringan tubuh atau biasa disebut hiperoksia. Hal ini bisa menyebabkan:

– Katarak.
– Vertigo.
– Kejang-kejang.
– Perubahan perilaku.
– Pneumonia.

Untuk menghindari kondisi di atas para pendaki yang kurang berlatih fisik disarankan untuk mulai berlatih. Karena mendaki gunung tidak hanya membutuhkan, pengetahuan, pengalaman tetapi juga ketahanan fisik yang didapat dari latihan yang teratur. (MC/PC)

Source: berbagai sumber